oleh
oleh
Share artikel ini

— Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau Sutrisno Amin soroti isu

 

 

 

 

keluhan keluarga salah satu pasien Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau atas ibu Yusriati, yang kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau karena dianggap pihak keluarga pasien kurang profesional dan menduga bahwa tenaga medis Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau dengan sengaja menelantarkan pasien yang tersebut.

Indra Sena anak kandung dari pasien menjelaskan nekat membawa pulang orang tuanya dari Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau karena merasa ditelantarkan dan disepelekan oleh pihak Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau, pasalnya pasien Yusriati orang tuanya tersebut tidak diperlakukan dengan baik dengan menunda-nunda operasi kelenjar getah bening yang diderita pasien. Sedangkan pasien sudah mendapatkan jadwal operasi yang telah ditetapkan sendiri oleh Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau.

“Berdasarkan rujukan sebelumnya jadi ibu dari IGD akan dirawat dulu selama satu malam di ruang rawat inap, baru besok paginya (Rabu, 14/09/2022) akan dijadwalkan operasi.
sejak masuk ruang IGD jam 4 sore kemarin baru mendapat ruang inap pada jam 9 malam, setelah mendapat ruang inap ibu disuruh puasa oleh pihak rumah sakit untuk mempersiapkan diri menjalani operasi. Karena besoknya (Rabu, 14/09/2022) dijadwalkan akan operasi jam 10 pagi,”

“Rabu besoknya jam 10 pagi pasien sudah siap menjalankan operasi sesuai jadwal, ketika saya tanyakan ke perawat kapan akan dilaksanakan operasi dijawab sabar tunggu dulu. Kemudian barulah pada jam 12 siang pasien dijemput dari ruang inap menuju ruang tunggu operasi. Dari ruang tunggu ini pasien belum juga dilakukan operasi dan terus menunggu hingga jam 4 sore tanpa ada pemberitahuan yang jelas. Jadi kami pihak keluarga mengambil keputusan membawa pulang pasien karena merasa sudah ditelantarkan dengan sengaja oleh pihak Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau,” jelas Indra Sena anak kandung pasien (Rabu, 14/09/2022).

Sementara Humas Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau saat dihubungi melalui pesan Whatsapp Feri menjelaskan bahwa telah menerima keluhan dari keluarga pasien tersebut dan akan segera dilakukan konfirmasi ke pihak keluarga pasien.

“Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabarokatuh, untuk saat ini terkait keluhan dari pihak keluarga sudah disampaikan ke kami, mungkin nanti informasi lengkapnya juga akan dilakukan konfirmasi dengan bagian bagian terkait. Insyaallah akan dibicarakan dengan pihak keluarga. terimakasih,”

“saat ini saya fokus untuk merunutkan informasi dari pihak-pihak yang terkait agar bisa menindaklanjuti keluhan yang disampaikan keluarga pasien,” jelas Feri

Menanggapi informasi dari pihak keluarga dan jawaban dari Humas Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau tersebut Ketua Komisi II DPRD Lubuklinggau Sutrisno Amin menyayangkan kejadian tersebut, masyarakat Kota Lubuklinggau harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari Rumah Sakit sesuai dengan prosesur yang ada. Untuk komisi II akan menyampaikan informasi ini kepada Dinas Kesehatan untuk segera melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap Rumah Sakit AR-Bunda Lubuklinggau, agar kejadian seperti ini tidak lagi menimpa masyarakat Kota Lubuklinggau lainnya.

“Terkait dengan pelayanan Rumah Sakit yang ada di Kota Lubuklinggau kami sudah tekankan bahwa dalam melayani masyarakat Kota Lubuklinggau diak boleh dibeda-bedakan, karena pada prinsipnya masyarakat Kota Lubuklinggau ini sudah dijamin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik oleh Pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) atau BPJS baik bayar mandiri ataupun dibayarkan oleh Daerah melalui APBD atau dibayarkan oleh Negara melalui APBN,”

“Atas kejadian ini kami kembali kami tekankan kepada seluruh pelayanan Rumah Sakit yang ada di Kota Lubuklinggau harus memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang berlaku, seperti halnya dengan di Rumah Sakit Siloam Silampari kemarin. Secara rinci berdasarkan pemberitaan yang ada kami juga akan menyampaikan hal ini kepada Dinas Kesehatan selaku Stakeholder daripada Pelayanan Kesehatan di Kota Lubuklinggau. Untuk dilakukan pembinaan, pengawasan serta terjun ke lapangan langsung agar dapat mengevaluasi kejadian ini. Nanti kami juga akan minta tindak lanjut dari Dinas Kesehatan Lubuklinggau sebagai langkah pertama yang kami tanggapi atas kejadian ini,” ungkap Sutrisno Amin (Kamis, 15/09/2022).

M.fajri