Kota Bekasi : // detiknews86.com/ – Seorang wanita lanjut usia (Lansia) Warga Jln Perjuangan GG Abadi RT 004 RW 001 Kelurahan Marga Mulya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi Jawa Barat, miris nekad ingin menjual bagian organ tubuh ginjal dan matanya untuk biaya hidup dan membayar hutang ke bank emok.
Nur Hasanah (58) seorang janda lansia, suaminya sudah lama meninggal dunia saat ini tinggal di sebuah kontrakan bersama anaknya yang masih sekolah kelas 3 (Tiga) di salah satu Sekolah Dasar (SD), pada Sabtu (16/12/2023).
Menurut Nur Hasanah memiliki penyakit kanker payudara yang sudah pernah di angkat melalui operasi. Karena penyakitnya sehingga ia tidak bisa untuk bekerja keras, terpaksa untuk biaya hidup sehari-hari dan untuk membayar sewa kontrakan dirinya mencari pinjaman untuk berhutang, salah satu nya ke bank emok.
“Mau jual ginjal dan mata karena saya terlilit hutang dan biaya hidup. Saya punya anak satu status saya janda, kontrakan empat bulan belum bayar terus ada uang rentenir juga, untuk biaya sehari-hari saya nggak bisa bekerja keras,”tutur Nur Hasanah kepada awak media Senin (20/11/2023).
“Karena saya punya penyakit kanker payudara walaupun sudah di angkat, jadi udah nggak ada tenaga untuk bekerja keras bukan saya nggak mau bekerja, saya juga nggak mau sakit nyusahin anak saya yang masih kecil,”keluhnya.
Lanjut Nur Hasanah mengatakan, tidak akan menyesal ingin menjual ginjal dan matanya karena ia sudah pasrah, demi untuk terbebas dari hutang piutang dan untuk anak nya.
“Itu saya sudah serahkan sama yang di atas, saya sudah yakin yang penting saya sudah terbebas dari hutang piutang, dan untuk anak saya juga ada nanti nya nggak nyusahin yang lain, karena saya ingin membahagiakan anak saya,”tambahnya.
Menanggung hutang piutang kepada bank emok dan untuk bayar sewa kontrakan selama empat bulan minimal hampir mencapai Rp. 10.000.000,- lebih yang memang harus di bayarkan.
“Hutang saya ini minimal sepuluh juta sama bunganya, sama uang mekar sama itu. Uang mekar tiap minggu, tapi kalau hutang yang rumah empat bulan kali tujuh setengah, saya pinjam uang itu sudah hampir satu tahun setiap hari rabu petugas bank datang,”jelasnya. (Sr/tim)