Tak Tanggung Harga Cabe Rawit Mulai Meroket, Pembeli Keluhkan Nasib Pangan 

Share artikel ini

 

 

SAMPANG, || detikNews86.com- Menjelang tahun baru 2024 tinggal menghitung hari, harga bahan pangan pokok di pasaran mengalami  kenaikan, dimana harga cabai yang paling signifikan dengan mencapai Rp. 85. 000  hingga Rp 90.000 perkilonya di pasar Sri Mangunan Sampang, Madura Jawa timur. Kamis 28/12/2023.

 

Adanya problem Kenaikan pangan disinyalir minimnya stok dan gagal panen yang di alami para petani, dikarenakan cuaca yang tidak menentu saat ini per wilayah di kabupaten Sampang, Rabu, 27/12/2023

 

Telah di ungkap salah satu pembeli di pasar srimangun,  warga Sampang ini mengatakan jika harga cabe rawit sangatlah mengganggu kebutuhan pangan ,  cabe rawit dengan harga yang berubah ubah setiap harinya membuat adanya kesulitan pembeli urnuk memprediksi harga pasar sesungguhnya. Kebutuhan di dapur memang sangatlah menjadi suatu santapan yang harus terpenuhi meski  harga bahan  pokok yang dominan meroket yakni cabe Rawit yang tembuh Rp . 90.000 per kilogramnya.

 

 

” Harga cabai rawit mencapai Rp84 ribu per kilogram (Kg) yang sebelumnya hanya Rp35 ribu per Kg. Tidak hanya itu, harga beras kemasan juga merangkak naik menjadi Rp350 ribu ini 25 Kg. Yang paling terasa naiknya yakni cabai rawit yang berubah harga hampir separuh lebih,” kata warga Sampang.

 

Mengenai harga pasar cabai rawit yang begitu meroket , Kabid Perdagangan Diskopindag Sampang Nurul mengungkap bahwa, minimnya stok membuat harga cabai harga  tinggi di pasaran,  Selain itu banyaknya kegagalan  panen petani di akibatkan berbagai iklim cuaca di akhir tahun.

 

“Selain harga cabai rawit, cabai besar harganya juga tinggi, mencapai Rp. 80.000 perkilo gram, bawang merah Rp. 28.000 bawang putih, ” ujarnya

 

Bisa disimpulkan dari zaman ke zaman, kenaikan harga di para penjual masuk dalam hukum pemasaran ,  ketika stok menipis jelas harga naik, dan sebaliknya jika stok barang banyak, harga pun akan relatif murah.

 

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, (Disperta-Kp) Suyono menyampaikan untuk menekan melonjaknya kenaikan harga menjelang akhir tahun ini, pihaknya gencar menggelar pasar murah. Gerakan pasar murah digelar untuk menekan kenaikan harga di pasaran.

 

“Gerakan pasar murah diakuinya sudah di gelar 5 kali, sehingga di harapkan masyarakat memanfaatkan moment ini untuk membeli bahan pokok lebih murah dari pasaran,” Pungkasnya.

 

 

 

Robby