TEBING TINGGI(SUMUT) DETIK NEWS 86. COM/02/02/2024
Terkait penangkapan seorang kurir narkoba asal Riau,yang di ringkus sat narkoba polres Tebingtinggi,dengan barang bukti 10 kilo sabu dan 30 ribu butir pil Ekstasi di dalam mobil beberapa hari yang lalu.Jumat (02/20/2024)
Ketika pada saat pres release di gelar, terkait penangkapan kurir narkoba,Rabu (31/01/2024) tepatnya di ruang aula polres Tebingtinggi,yang di pimpin langsung Kapolres Tebingtinggi AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon bersama PJU lainnya,dalam pres releasenya Kapolres AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon hanya mengundang dua awak media saja,dan disinyalir di duga Kapolres Tebingtinggi tebang pilih mengundang awak media.
Padahal, jumlah wartawan unit polres Tebingtinggi yang sudah terbentuk secara aklamasi ada sebanyak 28 orang,yang selama ini terbentuk lebih kurang 3 tahun lebih,namun sejak di pimpin oleh Kapolres AKBP Andreas L Tampubolon selama lebih kurang 1 tahun, terkait pemberitaan yang ada di polres Tebingtinggi,beberapa wartawan unit dan juga ketua unit wartawan polres sendiri pun,susah mendapatkan berita mau pun informasi dari polres tersebut, seakan-akan kapolres tidak mau bermitra dengan awak media.
Terkait susahnya informasi pemberitaan di polres Tebingtinggi, Kordinator Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI ) kota Tebingtinggi, Catoer Hariono yang juga sebagai jurnalis televisi Metro Tv,kepada wartawan angkat bicara,dirinya sangat mengesalkan kinerja polres Tebingtinggi yang selalu tebang pilih wartawan dalam pemberitaan “Walau saya sudah tidak lagi bergabung di wartawan unit Polres Tebing Tinggi, tapi saya sangat menyayangkan sikap Kapolres Tebingtinggi begitu juga humas di Polres Tebing Tinggi, yang selama ini selalu tebang pilih-pilih wartawan untuk meliput pers rilis. Bahkan saat kemarin ada pers rilis kasus sabu 10 kilogram dan 30 ribu butir pil ekstasi,tidak semua unit wartawan polres yang di undang atau di kabarin, jadi apa gunanya ada wartawan unit di polres itu,”kesal Catur.
“Kalau kepada wartawan yang tergabung di unit polres saja mereka selalu menutup informasi, bagaimana terhadap wartawan yang berada di luar unit. Itulah alasan saya dulu keluar dari wartawan unit polres,” sambungnya.
Jurnalis Metro TV itu juga menyebut, jika tugas jurnalis bukan hanya menerima berita rilis dari humas lalu dimuat di medianya, tapi juga harus menggali informasi lain terkait suatu kasus apa lagi kasus yang besar.tutup catoer
Ketika salah seorang awak media mencoba menghubungi dan melalui WhatsApp No Hp Kapolres Tebingtinggi AKBP.Andreas Luhut Jaya Tampubolon SH MH, terkait penangkapan kurir narkoba 10 kilo sabu dan 30 ribu butir pil ekstasi,kenapa hanya dua wartawan saja yang di undang dalam peliputan,hingga sampai saat ini isi WhatsApp tersebut belum juga di balas Kapolres Tebingtinggi.( imran)