Sampang, || detikNews86.com – Masih Buram dan Tidak ada kejelasan pasti Bagaimana kabar Barang berharga hp iPhone 14 pro max milik warga Desa Taddan Kecamatan Camplong yang hilang di gondol maling ketika suami pasien saat di tengah rawat inap di sebuah ruangan di RS Nindhita JL. Syamsul Arifin.
Romlah warga desa taddan merasa kecewa dengan kejadian yang menimpa pada saat itu, hingga sampai saat ini masih ada belom ada titik kejelasan ataupun itikad baik mengenai Hp iPhone miliknya.
” Saya memang kecewa atas kejadian ini, sejak kejadian kemaren kurang lebih 2 minggu lebih dari sekarang , 1 minggu pertama masih bisa komunikasi dengan dr. Turah dan humasnya, tapi pas minggu ke 2 ketika saya hubungi tanya hal itu tidak ada respon sama sekali hingga saat ini belum ada kabar serta kepastian nasib hp miliki saya,” kata Romlah Sabtu, 06/04/2024.
Kronologi kejadian ketika Siti Romlah hendak menjaga Suaminya usai selesai jalani Operasi, di Ruang Nanas Lantai dua Hp iPhone milik korban di eksekusi oleh salah satu perawatan RS Nindhita.
” Yaa betul., Hp saya hilang di rungan Nanas Lantau dua di RS Nindhita ,” ujar Romlah. Dok. Minggu 24 /04/2024. Kemarin.
Awal mula kejadian Hp Milik warga Taddan Kecamatan Camplong Raib di gondol maling ketika ia menemani sang suami di tengah rawat inap di RS Nindhita tepatnya di ruangan Nanas Lantai dua, ia menceritakan ketika jam tepat menunjukkan pukul 03.40 WIB Jumat 22 Maret 2024 waktu dirinya tengah menjaga suami saat tengah rawat inap di rumah sakit tersebut.
Menurut penjelasan Siti Romlah, sebelum kejadian itu , ada seorang perawat laki-laki masuk kamar tanpa pamit dan ketok pintu untuk melakukan pemeriksaan tensi darah , setelah pemeriksaan itu pun selesai ia dan suaminya pun tertidur meski kondisi bising dan terdengar tangisan anak-anak.
” waktu itu memang ada perawat laki-laki yang masuk kedalam tanpa pamit atau ketok pintu, mau melakukan pemeriksaan tensi darah , ya saya tunggu hingga akhirnya saya tertidur begitu pun suami saya,” ungkap Romlah,Sabtu 06/04/2024 di Gor Pujas Usai Buka Bersama Keluarga.
Masih menurut Romlah, selang berapa menit terbangun dari tidur, sontak ia pun kaget ketika melihat barang berharga Ponsel iPhone 14 Pro Max miliknya sudah tidak di tempat.
” Yaa saat saya terbangun, pas lihat di meja Hp milik saya itu sudah hilang, kemudian saya mencoba hubungi berkali-kali namun dirijek ” tukas Romlah.
Adanya sebuah CCTV yang menjadi alat peraga untuk mengetahui jika terjadi hal buruk terjadi, terlebih di lokasi keramaian atau tempat pelayanan umum , Namun berbanding terbalik, romlah menjelaskan jika minimnya CCTV di RS Nindhita hanya membuat ketidak nyamanan publik ketika ada sesuatu hal yang berbau positif. Dimana dari CCTV itu sebagai alat bukti utama di TKP dan bisa mengetahui peristiwa yang kejadian dalam bentuk apapun itu. Hingga sampai saat ini tidak ada upaya mediasi dan mengumpulkan perawat yang piket pasca kejadian itu termasuk korban namun hingga kini tidak ada.
” Seharusnya kan dimediasi dulu ,di kumpulkan semua perawat pada waktu itu termasuk saya, seharunya dia dipanggil ini seperti ini, itu gak ada,” ujar Siti Romlah .
Menyikapi hal yang terlalu lama hingga saat ini masih belom ada itikad baik dari RS Nindhita , Romlah pun tetap bersikukuh untuk melanjutkan permasalahan ini ke jalur hukum.
” yaa mon saya pengennya lanjut, saya tu cuman pengennya tu penjelasannya dari dr. Turah rumah sakitnya itu, walaupun gak dr. Turah siapa yang yang di sana itu , kenapa kok CCTV itu gak ada ,saya tidak mau menuduh langsung soalnya gak ada CCTV , tapi kan saya mencurigakan boleh cuman yang mau menuduh karna tidak ada bukti CCTV, tapi yang saya kagetkan itu kenapa perawatan itu kok tiba-tiba masuk tanpa pamit dan ketok pintu, dan lagian pas waktu itu selang satu menit saya mau tidur, kan rame kan diluar sudah siang kan anak itu rame , saya kaget moro-moro kebuka , saya cuman baiklah sebentar cuman balik badan sudah pintu kebuka karna rame, saya balik gak bisa tidur saya balik badan kenapa pintu terbuka saya langsung kaget ke hp , yaa sudah wes, sudah ludes ” ungkap Sabtu 06/04/2024.
Kejadian tersebut korban menilai jika pihak RS Nindhita sangat teledor dengan tidak memasang alat CCTV untuk ungkap bukti peristiwa tersebut baik jalan menuju kamar dan didalam kamar.
” gak ada sama sekali, yaa itu keteledorannya rumah sakit seperti itu, sekarang itu kan bukan rumah sakit umum, itu kan rumah sakit besar seharunya kan ada tiap sudut ” ungkap Siti Romlah dengan nada kecewa.
Sementara dr. Turah Selaku pemilik RS Nindhita saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp nomer 087XXXXX2148 guna di minta tanggapan serta tanggung jawab sampai dimana status lanjut hilangnya hp rawat inap milik pasien, namun tetap nihil bahkan nomer hp tersebut tidak aktif mulai kemaren Minggu 07/04/2024. hingga saat ini.
Belom puas mengantongi hasil investasi dilapangan, kontributor detikNews86 langsung ke RS Menemui Satpam dan menanyakan Zaini selaku Humas, satpam pun hanya menjawab dengan santai, saat awak media tersebut memperkenalkan.
” ada apa , udah janjian,,dak bisa kalau tidak janjian, sampean dari mana dan perlunya apa nanti saya telfon, disini humasnya masih tetap pak Zaini, sama saya kasih nomernya pak zaini , sampean telfon biar langsung hubungi pak zaini, ” ujar Satpam Penjaga.
Zaini selaku Humas RS Nindhita tetap saja tidak merespon ketika beberapa kali media berusaha menghubungi nomernya 0813XXXX8858 namun hasil tetap nihil tak ada itikad untuk menjawab. Senin 08/04/2024.
Menanggapi hal tersebut, pihak keduanya diduga menganggap jika permasalahan ini hanya hal kecil, namun akan berdampak buruk terhadap RS, terutama pelayanan serta rasa tanggung jawab lebih terhadap pasien yang sangat minim.
Robby