Sebut Miskomunikasi Internal, Warga Tak Henti Ambil Sikap Selama Oknum Kepsek itu Menjabat, LSM ini Angkat Bicara..! 

oleh
oleh
Share artikel ini

Sampang, || detikNews86.com – Beredar Berita dari beberapa media online terkait Uang Tabungan yang sudah didistribusikan kepada wali murid tetap menjadi atensi di kalangan publik terutama warga setempat yang hingga kini masih merasa dirugikan oleh salah satu oknum kepala sekolah.

Pasalnya mayoritas warga setempat atau wali murid merasa tidak terima atas perbuatan yang kurang baik , menurut informasi uang tabungan tersebut dititipkan ke koperasi kepada salah satu teman yang memiliki usaha travel haji, sehingga akibat ulah dari oknum ini warga menyebutkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan alias menyalahgunakan wewenang sebagai mana pengakuannya ketika di wawancara.

” ini wes resiko ya, jadi resiko saya terima , ee begini sebenarnya uang itu ada tapi sebagian , kalau sebagian itu diberikan, otomomatis bergejolak ke yang lain , karna pastinya mereka minta bareng , sehingga waktu itu sudah saya sampaikan ke wali murid , saya berikan sebagian gak berani , makanya saya mencari sisanya , jadi begitu bukan lari Senin.24/06/2024.

Lanjut Suwarti , bukan menanam ya, apa namanya ya, hanya teman yang pinjem, memang itu bukan hak saya , itu uang wali murid,kenapa saya berani , saya waktu itu gak tau kenapa, tau-tau oh kirim buk , ya kirim, jadi tanpa memikir ini lho akibatnya,gak ada seperti itu terus terang saja ,atau disengaja.” tambah Kepsek UPTD SD Taddan II.

Meski uang tabungan tersebut telah disalurkan oleh lembaga Pendidikan UPTD SD Taddan II , namun hal tersebut tetap disayangkan dan tidak mungkin mengembalikan nama baik SD Taddan kembali harum.

Bedasarkan berita yang beredar dalam redaksional pengembalian uang tabungan yang bernilai Rp 494 juta yang mana uang tersebut milik murid mulai dari kelas 1 sampai 6 dan dikembalikan Pada Senin 24/06/2024.

Kericuhan ini disebut hanya miskomunikasi serta faktor kesalah pahaman saja, sebagaimana yang telah dikatakan oleh Oknum Kepsek pada pemberitaan tanding di media lain.

” Alhamdulillah semua orang tua murid yang anak-anak menabung, saya Pastikan semuanya sudah menerima uang tabungan pada Senin 24/06/2024 lalu, Kami minta apabila kejadian kemaren sempat menjadi sorotan dan perhatian publik, saya juga akan berupaya , membenahi semua kesalah pahaman yang ada di internal kami ” dikutib dari salah satu media.

Menyikapi hal mencuatnya berita yang sepihak, dimana tidak ada pernyataan dari murid atas tindakan oknum yang kini telah merugikan serta telah mencoreng nama baik UPTD SD Taddan II, hingga kini wali murid sudah tidak lagi ada kepercayaan terhadap kepala sekolah, maka warga setempat tetap kukuh menyikapi perbuatan oknum tersebut.

Seperti perumpamaan yang dikatakan oleh salah satu warga sekaligus wali murid ” enak banget jadi maling setelah ketahuan barang di kasih dan minta di lepas , yaa enak banget banyak orang yang jadi maling kalau macam itu, terus bagaimana atas tindakan perbuatannya secara hukum, kan wes sudah melanggar hukum,bukan haknya dia kan ASN kok berani berbuat begitu ” kata Wali Murid sembari tersenyum.

Melalui komite sekolah dan wali murid bahwa perbuatan ini tetap melanggar, dimana tidak difungsikannya juga komite sekolah sehingga dalam segi apapun tidak dilibatkan, bahkan hal yang melibatkan komite dalam segi penandatanganan sekalipun di palsukan.

” Yaa semua kegiatan komite tidak terlibat, seumpama perlu tantangan komite itu tidak terlibat, hal paling mencolok tanda tangan itu dipalsukan alias ditanda tangan sendiri, sehingga dalam internal sekolah ini tidak bisa kondusif, komite hanya satu kali difungsikan selama kepala sekolah itu menjabat, beda dengan kepala sekolah yang dulu, semua kegiatan tentang sekolah saya dilibatkan dan tidak berhenti komunikasi yaa transparan istilahnya ” ungkapnya.

Melalui hasil musyawarah komite sekolah dan wali murid kini berdasarkan surat permohonan kepada OPD teknis untuk segera menindaklanjuti atas gejolak akar permasalahan sehingga tidak menimbulkan kemarahan wali murid semakin tidak terkondisikan.

Yang sangat mengejutkan ketika beredar informasi dibawah, tidak difungsikan Bendahara, komite sekolah, semua struktur serta informasi papan terkait anggaran yang tidak transparan termasuk pada semua guru, menanggapi hal tersebut kini sekjen LSM Libas88 mulai angkat bicara mengenai Dana Bos difungsikan untuk apa saja.

” Apapun alasannya terkait organisasi di SD Taddan II harus ada struktur yang terpampang di papan nama, sehingga pihak guru juga mengetahui terkait realisasi dana bos tersebut untuk apa saja penggunaan pembelanjaan dan jasa. Bagi saya pribadi ini sudah ada pelanggaran, jadi Secepatnya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang untuk segera mengambil sikap agar tidak terdapak ke lembaga yang lain. ” ujar Amir Hamzah selaku sekjen Libas88. Minggu 30/06/2024.

Tambah Amir, jika hal itu tidak di lanjutkan oleh pihak OPD teknis maka, sekjen Libas88 ini akan menyurati terkait Dana Bos penggunaan barang dan jasa.

Masih menurut warga yang tetap menuntut agar kepala sekolah tersebut secepatnya di mutasi, mewakili warga setempat sekaligus wali murid F inisial menegaskan aspirasi masyarakat untuk tetap meminta kepada dinas untuk dimutasi, dan secara internal sekolah sudah tidak kondusif lagi.

“Sementara secara internal sekolah sudah tidak kondusif lagi artinya kekompakan antara guru dan kepala sekolah itu sudah tidak ada lagi, terus pada tatanan masyarakat bawah murid itu sudah tidak mau menyekolahkan anaknya kalau ibu Suwarti itu masih disana,”. tandas Wali Murid yang enggan disebutkan namanya.

Terpisah warga lain juga angkat bicara, mengenai sikap otoriter dan arogansi bahwa kepala sekolah Suwarti ini telah menciderai kedinasan sekolah , banyak juga yang maresa di merugikan wali murid saat dirinya menjabat sebagai Kepala sekolah UPTD SD Taddan II.

” Saya selalu masyarakat setempat dan sebagai orang tua yang juga anak saya sekolah disitu, yaa ibu kepala sekolah Bu Suwarti ini sudah menciderai kedinasan sini, bagaimana pun selama ibu Suwarti ini masih ada di SDN Taddan II , keresahan itu tetap ada di masyarakat, karna masyarakat itu masih trauma dan apalagi ada laporan ini itu dari berbagai pihak kalau kepsek ini yaa kurang sepaham , kurang sejalur dengan anggota warga di SDN Taddan” tukas warga setempat. Minggu 30/06/2024.

 

 

Bersambung…!

Robby