Ribuan Masyarakat Memadati Ritual Tahunan Keboan Desa Alian Kecamatan Rogojampi

oleh
oleh
Share artikel ini


Banyuwangi – detiknews86.com
—————-
Masyarakat Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Menggelar tradisi Ritual Keboan. Minggu (14 /7/2024 ).
Ribuan pengunjung memadati tradisi tahunan adat warga Desa Alian.
Ritual tahunan seni budaya Keboan menyajikan ritual permohonan kelimpahan hasil bumi kepada Tuhan YME. 

Warga desa sangat antusias menyambut tradisi ini. Warga bekerja bersama menyiapkann segala sesuatu yang diperlukan, bahu membahu menyiapkan ragam kebutuhan untuk ritual, hingga membangun gapura dari janur yang digantungi hasil bumi di sepanjang jalan.
Sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Kenduri masal pun digelar sebagai tanda dimulainya ritual. 

“KEBOAN” acara ritual tahunan seni budaya yang perayaan selalu dinanti warga, baik warga Alian sendiri maupun Warga desa lain ( pengunjung) yang hadir dalam rangka menyaksilan acara ini.
Jadi, lewat tradisi ini kami memperkuat ikatan silaturahim dengan seluruh warga desa,” kata Kepala Desa .

Keboan ini dimulai sejak pagi, yang diawali dengan selamatan di empat penjuru desa (ider bumi). Bersamaan itu, sejumlah petani yang yang telah kerasukan siap menjalani ritual Keboan. Mereka lalu berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin. Saat berkeliling desa inilah, para “kerbau” itu bertingkah layaknya siklus cocok tanam, mulai dari membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi. 

yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, tradisi Keboan Aliyan merupakan salah satu kekayaan budaya asli warga lokal. Pemkab mengangkat tradisi ini sebagai bagian dari Banyuwangi Festival sebagai bentuk apresiasi pada warga yang terus menjaga warisan para leluhur.

“Banyuwangi boleh maju, tapi tradisi dan budaya yang ada di tengah masyarakat tidak akan kita tinggalkan. Tradisi ini tidak hanya sekedar ritual rutin tapi juga menggambarkan semangat guyub dan gotong royong warga,” kata Kades

Kepala desa mengungkapkan perkembangan pariwisata Banyuwangi tidak lepas dari beragamnya budaya lokal yang dikemas menjadi atraksi wisata.  

“Tradisi-tradisi ini menjadi identik dan ciri khas yang membedakan budaya seni Banyuwangi dengan daerah lainnya. Otensitas inilah yang terus kami dorong dan kembangkan menjadi atraksi daerah yang menarik wisatawan,” pungkas Kapala desa

Sekedar diketahui, tradisi ritual tahunan seperti ini berkembang di dua desa. Keboan di Desa Aliyan Rogojampi,
dan Kebo-keboan juga ada di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.


( Ip. Willy)