Rasa Syukur Nelayan Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Gelar Tradisi Petik Laut

oleh
oleh
Share artikel ini

<
BANYUWANGI – detiknews86.com
—————
Nelayan Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi menggelar ritual petik laut bertepat di Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) perairan selatan Pantai Muncar, selasa (22/7/2023).

Ritual tahunan saban Bulan Suro itu dimeriahkan oleh ribuan orang yang hadir tradisi Petik Laut.

Emak emak para pengawal.larung laut

Nelayan di Muncar dikenal sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Tanah Air.
Pelabuhan perikanan ikan di sana menjadi yang terbesar kedua di Indonesia.
Perairan di Kabupaten Banyuwangi juga dikenal sebagai penghasil ikan terbesar.

Ritual petik laut digelar para nelayan sebagai bentuk rasa syukur nelayan atas melimpahnya hasil tangkapan selama setahun terakhir.
Mereka juga berharap berkah dan dan keselamatan pada masa mendatang.

Sambutan ketua panitia H. Ridhi


Dalam sambutanya Kepala Panitia Petik laut, H. Ridhiyanto menyampaikan: Permintaan maaf kepada para undangan yang hadir serta masyarakat muncar dikarenakan rombongan Bupati tidak dapat hadir di acara ini, rombongan menyempatkan hadir dirumah kami dalam prosisi Gitik atau sesembahan yang akan dilarung kelaut.
Dan kami mewakili rombongan dari Pemkab Banyuwangi mohon maaf yang sebesar besarnya, ucap H. Ridhi.

Para undangan yang hadir


Dalam tradisi petik laut itu, para nelayan menyediakan berbagai sesaji berupa kepala kambing dan hasil bumi untuk dilarung ke tengah laut menggunakan perahu kecil.

Proses pelarungan diikuti oleh puluhan kapal kapal yang dihias dan serasa menghidupkan suasana meriah selama prosesi petik laut berlangsung.

Tokoh masyarakat Muncar, H. Hilal mengatakan, petik laut merupakan tradisi tahunan yang digelar nelayan Muncar.

“Tujuannya sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan setelah setahun kami menikmati hasil tangkapan,” kata dia.
Sebelum sesajen dilarung ke laut, ritual upacara singkat digelar di area pusat pelelangan ikan (TPI).

Tampilan kesenian Tari daerah


Salah seorang tokoh nelayan memimpin doa bersama. Setelahnya baru prosesi larung diberlangsungkan.

Ritual petik laut tahun ini turut diisi dengan dibawanya rombongan penari Gandrung ke Tanjung Sembulungan.

Selain tradisi larung, petik laut juga diramaikan dengan berjibun hiburan, Tari kesenian daerah, musik, serta pasar malam yang akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

(Ip. Willy)