Siantar.//detikNews86.Com,– Peredaran gelap narkotika di Kota Siantar tidak ada habisnya, hal itu terbukti dari pantauan seorang sumber. Dikatakan sumber, narkoba saat ini marak beroperasi di Lorong 7 Parluasan Jalan Bah Biinonom, Kelurahan Sigulang gulang, Kecamatan Siantar Utara.
Sumber mengatakan bahwa ‘RP’ merupakan bandar yang masih beroprasi hingga saat ini, kenziro RP juga selalu aktif memantau lokasi tempat Peredaran yang digunakan mereka agar aman dari Aparat Penegak Hukum (APH).
“Dia ini bandar, dan narkobanya sampai sekarang masih main. Si RP ini menurut warga sekitar warga Bahtongguran. Di Parluasan lah bahan dia berputar,” papar sumber yang namanya minta dirahasikan ketika ditemui awak media ini, Selasa (15/3/22) sore sekira jam 16.30 WIB.
Bandar yang disapa Tunghai tersebut kata sumber, bukan hanya sendirian. Dia merekrut beberapa Anggotanya dilapangan. Seperti WB yang bertugas sebagai kurir dan BT bertugas sebagai tangan kanan bandar. Keduanya edarkan Narkoba di dekat gudang botot lorong 7.
“Kalau anggota nya beroperasi di lorong 7 SD dekat gudang botot Dalanta horas. Putaran bahan per bungkus. Titik nya di beberapa lokasi di parluasan. Mereka ini pakai sistim jemput bahan ke luar kota siantar. Antara Medan tanjung balai, kalau A1 nya di Jalan Merbau,” katanya.
Sumber mengaku, saat ini BT yang kerap membawa bahan (Narkoba) di dalam tas miliknya. Selain Narkoba, tas BT juga tersimpan Kunci later T. Nantinya, Berto akan bertemu atau transaksi dengan para pemesan narkoba di gudang botot Dalanta horas lorong 7 Parluasan.
“Kadang bergantian lah, kalau si BT capek, nanti gantian sama si WB. Mereka ini mangkal di Jalan Bahtongguran, kadang di warung dan sekolah SD. Baru kalau si RP nya sering di belakang SD itu ada gang sebelum turun-turunan, dia sering kalau malam minum disitu,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika putaran bahan (Narkoba) mereka habis. Sang bandar RP akan pergi belanja ke Kota Medan dan Kota Tanjung Balai. Mereka berangkat lewat jalur darat atau menggunakan mobil pribadi untuk transaksi dan bertemu dengan bandar besarnya.
Saat dilakukan Investigasi oleh pihak Wartawan, RP langsung melihat dan mendatangi Awak Media itu untuk minta tolong agar tidak dilakukan pemberitaan. karena menurut mereka, mereka tak mau bisnis haramnya diketahui oleh APH.
“Orang abang Wartawan ya? Minta tolong la aku sama orang abang, supaya tak diberitakan. Gak mau kami diliat Polisi kalau kami main (Transaksi) di sini bang. Bekawan la kita”, ujar RP saat menemui wartawan yang investigasi itu.
Kemudian RP memberikan sejumlah uang tunai, langsung ditolak oleh Wartawan tersebut dan langsung pergi meninggalkan lokasi (Lorong 7 Parluasan).
Saat di konfirmasi kepada Kasat Narkoba Polres Siantar AKP Rudi Panjaitan, SH melalui pesan Whatsapp, Awak Media tidak mendapatkan Jawaban. Sementara pesan Terkirim dengan tanda Ceklis dua.(ibs)