Lyco Cafe Disampang Digeruduk FPI Akibat Sediakan Musik DJ , Diduga Sebagai Pemicu Sarang Maksiat

Share artikel ini

 

Foto : Ketua DPC FPI Kabupaten Sampang Habib Abdurahman Al Khered bersama masyarakat saat geruduk cafe lyco . Minggu 23/12/2024.(Dok)

 

 

Sampang, || detikNews86.com – Beredarnya video viral muda- mudi yang berjoget dengan iringan musik DJ (Disc Jockey) party di Coffee Sampang kini jadi sorotan , cafe tersebut terletak di Jl.Syamsu Arifin , Polagan, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Minggu 22/12/2024.

 

Video viral sontak jadi sorotan publik banyak netizen dan masyarakat mengecam untuk menghentikan kegiatan agar tidak berkelanjutan dan mengudang aroma kemaksiatan yang dapat merugikan serta mencoreng kota sampang yang notabene mayoritas umat muslim.

 

Dokumen: Hasil Screenshot ketika para remaja sedang asyik di cafe tersebut

 

Tak hanya demikian , berbagai komentar dari beberapa akun tiktok peri hal video viral yang diunggah oleh akun tiktok @lycocoffee dan mengundang respon dari bebagai netizen dan FPI , jika kegiatan ini memang tak selayaknya disuguhkan ke muka publik, akibat video tersebut sangat menyayangkan serta juga memperlihatkan para remaja tengah asyik berjoget dengan iringan musik DJ .

 

“jgn merusak di sampang. ini madura bukan surabaya., ” narasi akun Tiktok @YAYUS TAMBUNAN

 

” Jen budduh kota kelahiranku mun bedeh nga’ riah. Walaupun aku Suka kya’ gini tp klo di kampung sendiri paggun ta’setuju kiah.,” komen akun tiktok @ke’lesap.

 

Secara terpisah , Ketua DPC Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Sampang Habib Abdurahman Al Khered menegaskan , viralnya video belakangan ini di Lyco Caffe yakni adanya DJ House Musik sangat mencoreng Kabupaten Sampang , terkonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Ketua DPC FPI sebut video viral yang kerap jadi tontonan ini sangat menyayangkan berada di kabupaten Sampang, ia juga menyebut kota sampang ini matoritas muslim dan tempat semacam ini mengundang maksiat yang jelas melanggar norma-norma agama dan budaya.

 

“Sangat prihatin dan miris di tempat yg 99% Muslim ada tempat maksiat ( diskotik ) , Krn sampang adalah kota santri..jd tdk layak ada kegiatan2 yg melanggar norma2 agama budaya dan ke arifan lokal” kata Habib Abdurrahman.

 

Dengan penuh harapan adanya peristiwa ini, ia tidak menginginkan hal demikian rupa terulang kembali, maka secara terang-terangan Ketua FPI dan seluruh umat Islam akan mengambil langkah menggeruduk sebagai tindakan lebih lanjut jika pihak terkait tetap memaksa.

 

“Harapan smg tdk ada kegiatan seperti lg baik di tempat tsb atau tempat2 lain…kalo sekiranya tetap memaksa maka jgn salahkan umat islam akan menggruduk dan membubarkannya dgn caranya sendiri” tegas Ketua DPC FPI Sampang kepada  detikNews86.com Senin 23/12/2024.

 

Sementara Kapolsek Sampang Kota AKP TOMO,S.Pd tidak memberikan keterangan apapun, meskipun media ini sudah  berkali-kali hubungi melalui WhatsApp belum ada tanggapan apapun mengenai peristiwa di cafe tersebut, hingga berita ini dimuat kedalam redaksi.

 

 

 

Robby