Formatsu Kritik Tajam Dana CSR Inalum Tak Tepat Guna. Aktivis Batu Bara : Pinta Ketegasan KPK RI Panggil Menteri BUMN

oleh
oleh
Share artikel ini

MEDAN | Detiknews86.com – Dugaan Dana CSR tidak tepat guna untuk masyarakat Batu Bara PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) jadi sorotan publik dari 3 (tiga) Aktivis Batu Bara. Pasalnya penampila program unggulan kelompok binaannya, Sari Larva Berdaya (SLB), yang digadang-gadang sebagai bukti kesuksesan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT. Inalum, dana CSR ini justru lebih banyak terserap dalam biaya promosi dan serimonial. Rabu 15 Januari 2025.

Helmi Syam Damanik, SH, MH, selaku penasehat Formatsu (Forum Masyarakat Sumatera Utara), memberikan kritik tajam terhadap realisasi dana CSR PT. Inalum yang dinilai masih jauh dari harapan masyarakat.

” Kunjungan penasehat Formatsu ke Sari Larva Berdaya, macam PT Inalum seolah menunjukkan komitmen besar pada pemberdayaan masyarakat.

Jika ditelaah lebih dalam, anggaran CSR perusahaan ini lebih banyak digunakan untuk program yang bersifat seremonial dari pada menyentuh akar persoalan yang dihadapi masyarakat Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara secara umum,” tegas Helmi di Medan, Senin tanggal 13 Januari 2025.

Helmi mengapresiasi keberhasilan program budidaya maggot dan bank sampah yang dikembangkan SLB di Desa Kuala Tanjung.

Nah timbul pertanyakan seberapa besar porsi anggaran CSR yang dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan akses pendidikan, atau layanan kesehatan yang masih minim di sekitar wilayah operasional PT. Inalum

Menurut Helmi, program seperti budidaya maggot memang inovatif, tetapi efeknya belum signifikan terhadap masyarakat luas.

“Apa artinya budidaya maggot dan bank sampah jika hanya melibatkan segelintir orang.

Bagaimana dengan desa-desa lain di Batu Bara yang masih berkutat dengan masalah pengangguran, pendidikan rendah, dan akses air bersih, ujar Helmi.

Ia menilai PT. Inalum lebih berfokus pada program-program kecil yang mudah dipromosikan sebagai pencapaian CSR tanpa benar-benar menjawab kebutuhan mendasar masyarakat.

“Jika PT. Inalum ingin benar-benar membantu masyarakat, alokasikan dana CSR untuk membangun infrastruktur yang menyentuh langsung kebutuhan dasar rakyat, seperti akses jalan, sekolah, atau Puskesmas yang layak,” tambahnya.

* Dana CSR Triliunan, Dampak Minim*

Sebagai perusahaan besar yang beroperasi di Sumatera Utara, INALUM memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat di sekitarnya. Helmi mempertanyakan transparansi penggunaan dana CSR INALUM yang disebut-sebut mencapai ratusan miliar rupiah setiap tahun.

“INALUM adalah perusahaan negara dengan keuntungan triliunan rupiah. Tetapi, di mana dampak signifikan dari CSR mereka.

Apakah masyarakat sekitar sudah merasakan peningkatan kesejahteraan, atau dana ini justru lebih banyak terserap dalam biaya promosi dan seremonial?” tegas Helmi.

Ia juga mendesak pemerintah daerah dan DPRD Sumatera Utara dan Fraksi Gerindra Komisi VIII dan Komisi V DPR RI untuk lebih serius mengawasi penggunaan dana CSR perusahaan besar seperti PT. Inalum.

“Jangan sampai dana CSR ini hanya menjadi alat pencitraan atau bahkan menguap tanpa manfaat berarti bagi masyarakat,” tutunya.

* Tunas Muda Gemkara dan DPC PM 08 Mendesak KPK RI dan Kementerian BUMN Evaluasi dan Transparansi Dana CSR PT. Inalum*

Diakhir pernyataannya, Helmi aktivis Tunas Muda Gemkara juga menyerukan kepada KPK RI dan Kementerian BUMN untuk mengevaluasi menyeluruh terhadap program CSR PT. Inalum.

“Kami bukan menolak program seperti Sari Larva Berdaya, tetapi itu saja tidak cukup.

Harus ada transparansi anggaran dan keberanian untuk menjalankan program yang benar-benar berdampak besar,” cetus Ketua Tunas Muda Gemkara Ismail.

Ketua DPC PM 08 M. Rafik berharap PT. Inalum dapat memanfaatkan momentum HUT ke-49 untuk introspeksi dan memperbaiki strategi CSR-nya agar lebih berdampak luas bagi masyarakat Batu Bara.” tutupnya. (S7)