BOGOR.//DetikNews86.Com – Buruknya pada kuwalitas pengerjaan proyek pembangunan Gedung Sekolah pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor dikarenakan dampak dari dugaan adanya jual beli proyek oleh pihak Disdik Kab Bogor.
Berbagai macam temuan di lapangan terkait seputar proyek di Dinas Pendidikan kabupaten bogor pada tahun 2021.
Berdasarkan hasil investigasi detiknews86 di lapangan disinyalir selain kian marak jual beli paket pada proyek fisik di tubuh disdik kabupaten bogor juga lemahnya didalam pengawasan.
Serta adanya pembiaran oleh pihak terkait sehingga terkadang di lapang dalam plaksanaanya terkesan asal – asalan.
Salah satunya diduga kuat terjadi pada proyek rehabilitasi ruang kelas SDN SARONGGE Kec. Cileungsi yang di kerjakan oleh CV. LALINDO JAYA ABADI selaku penyedia jasa dan CV. CATHA AGUN KARYA sebagai konsultan pengawas, berdasarkan temuan di lapangan di duga kuat paket di masud sudah beberpa kali pindah tangan (sub-kont) dari pememenang lelang sehingga dapat berdampak buruk akan mutu dan kwalitas bangunan kedepan.
Berbagai macam problema di temukan seputar carut – marut di tubuh disdik kab. bogor, mulai dari menjamurnya perusahaan tertentu menjadi pelaksana pekerjaan di lapangan padahal peserta tersebut bukan pemenang lelang.
Ada apa dengan disdik kab. bogor hingga menimbulkan kecurigaan,
tidak menututup kemungkinan ada pengondisian pada perushan tertentu yang sudah memiliki ciri khusus dalam proses lelang (calon pengantin) demi meraih bintang.
Di dugaa kuat ada skandal terselung, terorganisir, sistematis dan masif terkait proses lelang yang disinhalir melibatkan korporasi dan kroni – kroni mereka, belum lagi ditambah lemahnya pengawasan dan pembiaran oleh konsultan di lapngan sehingga pihak pelaksana dengan leluasa berbuat lari dari spek-tek yang bermuara pada kerugian negara akibat mutu dan kwalitas tidak sesuai standar dan secara otomatis bau MARK UP tidak terhindarkan artinya terindikasi ada kelebihan bayar oleh pemkab pada penyedia jasa tertentu.
Salah satunya terjadi pada proyek rehabilitasi berat SMPN 1 CITEUREUP, dimana berdasarkan hasil pantauan kami di lapangan selain menggunakan bahan yang tidak sesuai standar pada pembesianya juga pihak pelaksana tidak menjalankan pekerjaan mengacu sesuai pada gambar (SHOOF DRAWING), anehnya dalam pelaksanaanya terkesan adanya pembiaran yang dilakukan oleh konsultan pengawas.
(Agus / Tim )