DETIKNEWS86.COM – Membahas fenomena keberadaan cafe karaoke di Kabupaten Demak, selalu ada hal menarik yang membuat rasa penasaran. Selama ini, jam buka dan tutupnya Karaoke tidak di batasi oleh aturan, 24 jam non stop. Di samping itu, perempuan Pemandu Karaoke (PK) terkenal cantik-cantik berusia belia. Bahkan menurut beberapa sumber, jika ada uang tambahan, para PK ini bersedia bugil juga.
Wartawan Detiknews86.com beberapa waktu lalu melakukan penelusuran mengenai hal tersebut dan kenyataannya memang benar sesuai kabar yang diterima. Saat bincang- bincang di salah satu warung yang kebetulan tidak jauh dari lokasi Cafe Karaoke, rupanya hal ini bukan rahasia lagi. Dengan sebutan, wanita PK ini rela menanggalkan bajunya satu persatu, asalkan ada tambahan tip atau uang.
Tambahan tip atau uang nilainya sangat bervariasi, terkadang 100 Ribu sampai 200 Ribu per satu lagu, itupun dengan syarat si PKnya tidak boleh di foto.
Dari beberapa sumber yang lain juga mengatakan, ajakan wanita ini, di Karaoke di Demak menurutnya sudah tidak asing lagi. Karena baik tamu laki-laki maupun wanita [PK-Red], pada umumnya sudah terpengaruh minuman keras. Jadi mereka tanpa rasa malu lagi melakukan hal demikian.
Sebut saja Anto warga Jepara yang hoby berselancar di hiburan ini, membandingkan antara Kota Semarang, Kudus, Pati dan daerah lainnya, Kabupaten Demak lah Karaokenya yang paling istimewa.
“Karaoke di Demak loss non stop 24 jam. Di bandingkan daerah lain, terutama PK disini rata-rata cantik-cantik dan mau di ajak di karoke Kalau sudah di dalam room, asal punya uang, kita bisa melakukan yang kita inginkan”, kata Anto.
Jika mendengar dari beberapa sumber, fenomena Karaoke di Demak memang sudah memprihatinkan. Ini sudah bentuk dari kemerosotan moral. Ironis memang, kemasyhuran Kabupaten Demak yang sampai mancanegara, dikenal dengan nilai kearifan lokal yang sangat religius, dengan Wali Songo-nya yang sangat masyhur, namun terdegradasi oleh perilaku buruk segelintir orang.
Jika mendengar dari beberapa sumber, fenomena Karaoke di Demak memang sudah memprihatinkan. Ini sudah bentuk dari kemerosotan moral. Ironis memang, kemasyhuran Kabupaten Demak yang sampai mancanegara, dikenal dengan nilai kearifan lokal yang sangat religius, dengan Wali Songo-nya yang sangat masyhur, namun terdegradasi oleh perilaku buruk segelintir orang.
Menjamurnya Cafe Karaoke di Demak, tidak bisa dipungkiri jika para pengelola hiburan menyuguhkan layanan berbau porno, karena inipun juga permintaan dari para tamu yang datang. Hal ini layak nya black Market, strategi marketing untuk menarik banyak pelanggan.
Pemangku kebijakan di Demak harusnya peka tentang masalah ini. Jangan hanya melakukan pekerjaan seremonial atau pencitraan saja yang seakan tanpa gebrakan untuk melakukan tindakan merubah keadaan ini. (Rud)