Sekayu,||Detiknews86.com -Mau lihat jalan rusak di Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA)? kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke pelosok desa atau di kecamatan-kecamatan karena ternyata di dalam kota Sekayu pun ada jalan rusak parah mengancam keselamatan pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor.
Ketika diwawancarai dilokasi jalan rusak, Selly, gadis 19 tahun ini mengatakan kerusakan jalan dari Kabupaten dari Kota Sekayu menuju Desa Teladan sudah lama terjadi, sangat menghuatirkan dan kerap memakan korban sepeda motor terjungkal akibat lobang mengangah cukup dalam, kata Selly, Kamis 31 Maret 2022.
Apalagi menurut gadis remaja berhijab tersebut, mengendarai sepeda motor dimalam hari kita harus ektra hati-hati kalau tidak kita akan celaka. Apalagi kalau musim hujan lobang-lobang ditutupi genangan air, seolah-olah jebakan siang menerkam korban selanjutnya,”Saya hampir tiap hari pulang malam karena saya bekerja di toko pakaian, kalau mau pulang kerumah saja otomatis melewati jalan Kabupaten ini, saya harus ektra hati-hati kalau tidak saya bisa celaka,”kata gadis manis tersebut.
Saya sebagai warga kota Sekayu mengharapkan kepada pak Bupati MUBA untuk memperbaiki jalan yang sudah bertahun-tahun rusak parah seperti ini, apalagi didalam kota Sekayu, katanya MUBA daerah kaya raya tapi banyak daerah lain jalannya mungkin lebih parah dari pada disini, kalau kita bayangkan didalam kota Sekayu saja jalan nya rusak seperti ini, apalagi di pelosok pasti lebih menghuatirkan lagi,”ujar Selly.
Senada dikatakan Zani, warga Sekayu ini merasa prihatin mengenai kerusakan jalan tersebut seolah olah sengaja dibiarkan begitu saja padahal masih dalam kota Sekayu,”Saya pernah terjebak didalam lobang yang cukup dalam sehingga bemper mobil saya lecet, waktu itu hujan lobang dalam itu tertutup air kotor bekas hujan, saya lupa kalau disitu lobang jadi mobil saya lecet,” tuturnya.
Pria 40 tahun tersebut pernah berpikir mengapa MUBA ini terkenal dengan Kabupaten kaya APBD nya mencapai 4.4 Triliun lebih namun banyak jalan yang rusak, rumah sekolah masih beratap seng berkarat dan masih ada masyarakat yang miskin, semestinya tidak ada lagi jalan di MUBA ini dari kota hingga pelosok desa mulus semua, tidak ada lagi rumah sekolah beratap seng berkarat hingga membahayakan siswa serta masyarakat MUBA ini bisa menikmati kekayaan negerinya sendiri, ujarnya.
Apakah ini ada sangkut pautnya dengan pemimpin sebelumnya, akibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sehingga ditangkap Komisi Pemberantasan Koruspsi (KPK) akibatnya menyesengsarakan rakyat dan mempermalukan Kabupatan yang sangat saya cintai ini.
Untuk itu kedepannya saya tidak mau terjebak memilih calon pemimpin yang demikian, apalagi pernah terlibat Korupsi apalagi sempat di penjara, pemimpin main proyek,”Saya dan keluarga saya ingin memilih putra dearah asal MUBA mempunyai niat yang bersih dan benar-benar ingin membantu perekonomian masyarakat MUBA lebih baik, tidak ada lagi jalan yang rusak dan semua proyek-proyek di MUBA ini berkualitas tidak seperti sebelumnya banyak proyek terbengkalai tidak berguna, terangnya.
Terus terang yung kami sekeluarga ikak jere mele Bupati yang cak itu, apelagi die ade rekam jejak dak baek, kami wang MUBA ikak la calak galek, dak galak lagi terjerumus di lubang yang same, kami ingin MUBA ikak kedepannye bagus dak malu-malu kan MUBA diumumkan ade pejabatnye ditangkap, kami ingin MUBA ikak terkenal berprestasi bukan karene korupsi, tutupnya dalam logat bahase Sekayu.
Kemudian Ibu Yanti tokoh masyarakat Kecamatan Lalan, MUBA mengungkapkan persoalan yang sudah lama terjadi di Kecamatan Pemekaran Bayung Lincir tersebut terutama mengenai infrastruktur jalan dan pelayanan listrik yang sering padam namun pembayarannya cukup tinggi sehingga membebani masyarakat ditengah suasana Covid-19 ini.
Kami mohon kepada Penguasa di MUBA ini agar memperhatikan masyarakat Lalan dengan memperbaiki infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas lainnya seperti persoalan listrik yang seolah tak pernah habisnya, selain sering padam pembayarannya sangat memberatkan pelanggan terutama masyarakat yang terdampak Covid-19 yang masih melanda negeri ini, ujarnya.
Menyikapi permasalahan yang dialami masyarakat MUBA, Muhammad Nasir, S.Si Putra asal MUBA itu merasa prihatin dengan situasi MUBA beberapa tahun belakangan ini,” Terus terang saya prihatin apa yang menimpa daerahku belakangan ini, kita sebagai warga MUBA dimanapun berada merasa malu dengan yang terjadi terhadap pemimpin dan koloninya di jebloskan ke penjara akibat KKN, perbuatan seperti ini sangat mempengaruhi apa yang di keluhkan oleh masyarakat MUBA saat ini,”ujar Pria Kelahiran 1979 ini.
Semestinya lanjut Pria asal Desa Karang Ringin Kecamatan Lawang Wetan MUBA ini, dengan APBD MUBA mencapai 4.4 Triliun itu kalau dikelola dengan benar dan propesional tidak mungkin terjadi persoalan tersebut. Masih banyaknya jalan yang rusak dari kota hingga ke pelosok desa semestinya hal demikian tidak ada di MUBA mengingat dana kita cukup pantastis.
Kemudian lanjut Anggota DPRD Banyuasin ini, Fasilitas umum lainnya masih ada gedung-gedung sekolah beratapkan seng berkarat akibat sudah lama tidak diperbaiki, itu membahayakan bagi kesehatan siswa yang belajar disana kemudian masih banyak masyarakat miskin, rumah-rumah tak layak huni, semestinya tidak ada lagi hal demikian di Bumi Serasan Sekate ini, itu kalau pemimpinnya benar-benar pro rakyat, tegas Muhammad Nasir ini.
Sambung Bakal Calon Bupati MUBA tahun 2024 mendatang ini, seandainya saya diberikan Amanah oleh masyarakat MUBA dan di Ridhoi oleh Allah SWT, untuk mengatasi semua keluhan masyarakat itu tidak ada masalah dengan uang yang ada kita anggarkan lima (5) Miliar perdesa/tahun diluar Dana Desa saya kira dalam waktu tiga (3) tahun tidak ada lagi keluhan masyarakat mengenai infrastruktur rusak di Bumi Serasan Sekate ini.
Jalan mulus dari kota hingga ke pelosok desa, roda perekonomian lancar kesejahrteraan masyarakat meningkat, bagi pelajar yang sekolahnya ke desa lain tidak lagi pakaian sekolahnya kotor akibat lumpur jalan yang rusak. Selain arus transportasi darat lancar perekonomian meningkat, dunia pendidikan pun akan berjalan maksimal, ujar Politisi Partai Golkar tersebut.
Mengenai keluhan masyarakat tentang listrik sering mati namun bayarannya tinggi,”Mengenai listrik ini beberapa waktu lalu saya berdiskusi dengan beberapa tokoh dari Kecamatan Lalan, MUBA mereka meminta agar pelayanan listrik ditingkatkan dan pembayarannya disesuaikan sehingga tidak membebani pelanggan.
Kedepannya lanjut mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Musi Banyuasin (IMMUBA) ini, untuk mengantisipasi kedepannya pola pelayanan listrik kita kembalikan ke PLN dan akan kita serahkan asset namun sesuai dengan perundang-undangan. Jika memang PLN terkendala terkait fasilitas seperti tiang, kabel listrik maka jika perlu kita menghibahkan aset apabila sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, tegasnya.
“Apabila ada BUMD yang membebani bila perlu kita bubarkan karena BUMD ini dianggarkan modalnya cukup tinggi di tahun 2021 Rp 83 Miliar sesuai APBD Perubahan yang belum di audit sedangkan kontribusinya belum terlihat maksimal, ungkapnya