Detiknews86.com, Perhelatan akbar di dalam tubuh organisasi besar Indonesia dengan pengikut menyebar di seluruh pelosok negeri bahkan mancanegara, Nahdatul Ulama akan melangsungkan Muktamar yang Ke-34 yang akan dilaksanakan di Provinsi Lampung pada tanggal 23-25 Desember 2021 mendatang.
Salah satu nama yang akan maju menjadi orang nomor wahid di jajaran pengurus Besar Nahdatul Ulama yaitu Kyai Abdul Halim Mahally yang sering disapa Gus Mahali.Ia satu-satunya calon Ketum PBNU periode 2021-2026 yang berasal dari luar jawa (tanah Sumatera) . Ia dikenal sosok yang ramah, santun dan bersahaja sehingga dikenal dekat oleh kalangan milenial maupun sesepuh Nahdatul Ulama.
Kyai Abdul Halim Mahally Lahir di Batang Malas Kab. Kepulauan Riau pada bulan Mei 1977 dari kalangan Sepuh Nahdatul Ulama, dengan riwayat pendidikan yang tidak diragukan lagi. Ia mengenyam pendidikan dasar Di Ponpes Al Falah, Pedekik, Kab. Bengkalis Riau,kemudian melanjutkan pendidikan di International Islamic University (UII), Islamabad.dari pendidikannya itu Ia mendapat Gelar akademik yaitu Abdul Halim Mahally, Lc, LL. B (Hons), MPIR.
Merupakan anak dari H. Muzakki Umar (Alumnus Ponpes Benda, Pare, Kediri) dan Ibu Hj. Zainab binti KH. Humaidi Sholeh, (Alumnus Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar dan Cukir Tebuireng, Jombang Jawa Timur)
Selain itu, Kyai Abdul Halim Mahally juga memiliki sederet pengalaman berorganisasi, diantaranya :
1. Dewan Pendiri PCI NU Pakistan Mei 2005 bersama :
– Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc, MA. (Ponpes Lirboyo Kediri)
– KH. Niam Sutaman, LLM (Pati, Jateng)
– KH. M. Afifuddin, Lc, MPIR (Ponpes Al-Fatah Lamongan, Jatim).
– KH. Domo Burhanuddin, LLB (Hons), MPIR (Karawang, Jabar).
– H. Muhammad Faridu Ahsrih, Lc (Pati, Jateng)
2. Dewan Syuriah PWNU Riau (2015-2020).
3. Dewan Pengurus MUI Provinsi Riau (2015-2020 dan 2021-2026).
Tidak hanya itu, Kyai Abdul Halim Mahally juga aktif dalam berdakwah dan menjalankan aktivitasnya sebagai :
1. Dewan Pendiri & Pengasuh Majlis Ta’lim Rasulullah SAW wajam’iyal-Istighotsah Kab. Kep. Meranti Riau.
2. Dewan Pendiri/Penasehat Ponpes Raudhatul Ulum Playar, Kundur, Kec. TT Barat, Kab. Kep. Meranti, Riau
Karya Keilmuan (Buku):
1. Penulis Buku Best Seller “Benarkah Ahmadiyah Sesat: Catatan ttg Gerakan Ahmadiyah Internasional” (Jakarta: 2005)
2. Penulis Buku “Membongkar Ambisi Global AS” (Jakarta:2003)
3. Penulis Buku “Rahasia Sukses: Kisah di Perantauan” (Islamabad: 2005)
4. Penterjemah Buku “Islam and the West: Conflict or Cooperation, Amin Saikal” (Jakarta: 2006)
5. Penterjemah Buku “Perbankan Islam” kedalam bahasa Inggris *“Shariah Principles on Management in Practice”*, (Jakarta: 2005)
Pengalaman Jurnalistik:
Berbagai tulisannya telah dipublikasikan di sejumlah massa internasional & nasional.
1. Kolom opini The News International Islamabad-Pakistan (The East Timor Question, 1999)
2.Kolom opini The Frontier Post, Islamabad
3. The Daily Egypt, Mesir (The US-Iran Nuclear Standoff)
4. The Jakarta Post, Jakarta (The Peace in Aceh)
5. Koran Tempo, Jakarta (Korupsi Penyelenggaraan Haji Indonesia)
6. Republika, Jakarta
7. Suara Pembaruan, Jakarta
8. Media Indonesia, Jakarta
9. Waspada, Medan
10. Banjarmasin Post
11. Metro Riau, Pekanbaru
12. Riau Pos, Pekanbaru
Pengalaman Dosen/Riset:
1. Dosen FISIP Universitas Pembangunan Nasional (UPN) VETERAN Jakarta
2.Dosen FISIP UMJ Cireunde Jaksel
3.Dosen Tamu FISIP S2 UMSU Medan
4.Dosen Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta
5. Dosen Ilmu Hukum Universitas Islam Attahiriyyah (UNIAT), Jakarta
6. Dosen UNIAT-Mako Brimob Kelapa Dua
7. Dosen UNIAT-Mako Brimob Kedung Halang Bogor
8. Dosen UNIAT-Polsek Metro Ciracas Jakarta Timur
9. Research Fellow CIREs (Centre for International Relations Studies) FISIP Universitas Indonesia, Depok
10. Research Fellow MEITRANS (Middle East Transformative Studies) FISIP UAI Jakarta.
Kyai Abdul Halim Mahally tidak hanya memiliki trah sebagai cucu dari salah satu pendiri Nahdatul Ulama yakni KH. Humaidi Soleh, tetapi dengan sederet pengalaman dan prestasinya itu, sepantasnya Beliau berani karena dianggap mampu mengemban amanah untuk mengurus Nahdatul Ulama sehingga diusung dan direstui sesepuh Nahdatul Ulama dalam pencalonanya menjadi Ketua umum PBNU.
(Irwanto-Sumsel)