Siak,//detikNew86.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman membuka Sosialisasi Advokasi Lintas Sektor Pelaksanaan Bulan Imunisasai Anak Nasional (BIAN), dan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), berlangsung di Ruang Raja Indra Pahlawan (Lt.II Kantor Bupati Siak), Jumat (27/5/22).
Sosialisasi BIAN dan PD3I ditaja oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, dan merupakan rangkaian kegiatan dari pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang telah resmi dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk meningkatkan target capaian imunisasi, khususnya di Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan usman mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sosialisasi dan advokasi bulan imunisasi, dalam rangka mewujudkan komitmen Indonesia untuk mencapai eliminasi Campak dan Rubella/ Congengital Rubella Syndrome (CSR) pada tahun 2023. Serta mempertahankan status bebas Polio dalam mewujudkan Dunia Bebas Polio pada tahun 2026.
“Sudah merupakan suatu kaharusan bagi sebuah institusi yang sudah ditargetkan, tentu itu semua dapat terwujud dengan kerjasama yang baik antara kita semua yang terkait, dengan tidak melepaskan semua tanggungjawab ini kepada Dinas Kesehatan” sebutnya.
Melalui kesempatan ini Sekda Arfan meminta semua OPD terkait agar dapat memberikan kontribusi yang positif, terhadap penyampaian-penyampaian dalam program ini. Dan juga diharapkan kerjasama semua pihak agar dapat membantu Dinas Kesehatan dalam menjalankan program BIAN ini.
“Mari kita membuat satu langkah bersama dengan tetap mengedepankan pihak Dinas Kesehatan sebagai linding sektornya, tetapi kita semua benar-benar seirama langkah dan tujuan kita harus sama. Dan dalam kesempatan ini kami juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan agar dapat benar-benar membangkitkan potensi yang ada di Dinas Kesehatan” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak Tony Chandra menjelaskan, menurut para ahli kesehatan dilihat dari situasi imunisasi global, pada tahun 2019 cakupan imunisasi mencapai 86 persen. Dan jumlahnya kembali menurun ditahun 2020 menjadi 83 persen, hal ini disebabkan oleh situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Sehingga banyak anak-anak Indonesia saat ini tidak melengkapi status imunisasi lengkap yakni berjumlah 3,4 juta orang. Yang mana hal ini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat berakibat terhadap berbagai jenis penyakit berisiko tinggi seperti penyakit Campak dan Rubella” jelasnya.
Lebih lanjut Tony menjelaskan, Kabupaten Siak sudah melaksanakan kegiatan ini sejak Bulan Mei Tahun 2022, dan pelaksanaannya akan dilakukan selama satu bulan. Sosialisasi BIAN ini perlu disampaikan kepada seluruh perangkat daerah, karena pelaksanaannya perlu mendapatkan dukungan dari lintas sektor.
“Pemberian imunisasi ini adalah untuk melengkapi vaksinasi yang belum lengkap, dan mengejar ketertinggalan anak-anak yang belum di vaksinasi. Vaksin yang diberikan pada BIAN ini adalah vaksin Campak, Rubella, Polio dan lainnya, baik oral maupun injeksi. Vaksin yang digunakan telah mendapatkan rekomendasi dari WHO dan dari BPOM” pungkasnya.
( Nataeli Gw )