Sampang, Jatim,//detiknews86.com – Begitu Menggilanya Harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional, tak tanggung-tanggung hal tersebut membuat beberapa pembeli mengeluh , Sehingga Hal Tersebut membuat semua pedagang maupun pembeli tak bisa menikmati karna dampaknya bahan pangan. Jumat, 03/06/2022.
Terlur ayam , Seminggu yang lalu Harga Terlur ayam per peti dimana dalam 1 peti isi 14 kg sampai 15 kg sekitar Rp. 350.000 per peti namun sekarang menjadi Rp. 405. 000 dan harga pasaran pun ikut naik dari Rp. 25.000 hingga Rp. 26.000 sekarang melambung menjadi Rp. 29.102 per kilo.
Harga bawang merah ukuran sedang di pasar tradisional juga naik hingga Rp 40.250 yang sebelumnya dari harga normal Rp. 24.250 per kg.
Kenaikan lainnya terlihat pada harga cabai merah keriting dari harga normal yang biasa di pasaran seminggu kemaren yang masih Rp47.750 per kg sekarang melambung buana menjadi Rp. 75.250 Per Kg.
Kelurahan dari beberapa pembeli pun semakin marak di perbincangkan di berbagai pasar tradisional di Omben hal tersebut pasti merambat ke pasar tradisional lainnya khusus di wilayah Madura.
” Masak harga pangan harus naik terus pak , bagaimana nasib rakyat kecil , saya minta kepada pemerintah agar segera stabilkan lagi Harga bahan pokok dan rempah-rempah dapur ,, ya kalo yang punya gaji pak gak ada masalah mungkin , bukan hanya itu saja , seperti bahan pangan lainnya banyak yang naik, tepung , minyak curah pun juga ikut naik.” Jelas Timah .
Lanjut ” kalau yang petani malah tambah ruwet pak mikir itu , hidupnya serba kekurangan tapi bagaimana lagi.” Tutupnya.
Sejumlah bahan pangan ini , membuat Keadaan masyarakat semakin tercekik untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang saat ini tak tanggung-tanggung melambung.
Sebagian toko kulakan sudah mulai enggak untuk kulakan kembali karna harga yang begitu melambung drastis. Siapa yang mau beli jika harga semahal itu.
” Saya gak berani kulakan lagi , hanya ambil sedikit saja , contoh cabe keriting dan telur ayam biasanya saya ambil banyak namun sekarang hanya sedikit saja. Dan Minyak curah pun juga naik sekarang menjadi Rp. 24.326 Per Liter, Bahkan minyak curah yang subsidi pun di cabut.”. Ucap Sima.
Kami berharap ini menjadi catatan pemerintah karena biasanya pada tiap tahun terjadi kalalaian pada distribusi sehingga pasokan terhambat. Kita harapkan Perekonomian pangan kembali stabilisasi seperti semula,” Ujarnya.
( Robby detik )