Bendahara PBVSI Jepara : Kelalaian Wasit Tidak Bisa Disebut Kecurangan Karena Tidak Sistimatis, Itu hanya Kesalahan Manusiawi.

Share artikel ini

Seperti yang telah diberitakan DetikNews86.com – sebelumnya, bahwa ada indikasi kecurangan yang dilakukan seorang oknum wasit saat pelaksanaan Kejurkab bola Voli Divisi I tahun 2022 Sehingga mengakibatkan salah satu peserta mengundurkan diri.

Berkait dengan pemberitaan tersebut,
Pengurus PBVSI Jepara menemui jurnalis Detiknews86.com senin (1/8/22) di kafe Box Jepara, Mereka mengklarifikasi berkait penulisan dugaan kecurangan wasit pada Kejurkab divisi I PBVSI Jepara, saat pertandingan antara klub Taruna Jaya dengan Klub dari desa Cepogo.
Hadir dalam pertemuan itu Ketua Harian PBVSI Jepara Akhmad Mustaqim, Bendahara, kepala bidang Pertandingan Islah Tamimi serta Humas PBVSI Kabupaten Jepara Haris.

Dalam pertemuan tersebut Bendahara PBVSI Jepara menyampaikan, keberatannya atas tulisan “Kecurangan Wasit”, menurut kalau kecurangan itu sifatnya sistimatis, kalau hanya wasit salah satu dua kali dalam menjalankan tugasnya adalah hal yang wajar dan manusiawi, Terangnya.
Namun kewajaran kesalahan seorang wasit dalam memimpin pertandingan apakah tidak merugikan Klub ? Lalu batasan kesalahan manusiawi wasit dalam pertandingan itu seperti apa ? Karena Wasit memiliki peranan penting dalam suatu pertandingan olahraga, tak terkecuali pada bola voli.

Tentunya kita masih ingat kejadian Sea Games di Malaysia Tim Nasional sepak takraw putri Indonesia menyatakan mundur (WO) dari arena pertandingan, karena para pemain Indonesia merasa dirugikan oleh sejumlah keputusan wasit yang dianggap tidak seharusnya.
Keputusan ini dilakukan saat menghadapi Tim Malaysia di Titiwangsa Indoor Stadium Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 20 Agustus 2017. Ada Tim Nasinonal yang dirugikan, Apakah kesalahan wasit tersebut juga bisa dikatakan kesalahan Manusiawi  ?

Berkait dengan hadiah yang diberikan kepada pemenang Kejurkab beberapa waktu lalu, ada yang lain dari biasanya, yakni pemberian medali hanya diberikan kepada juara satu dan dua, sementara juara tiga hanya di berikan piala, piagam serta uang pembinaan tanpa medali. Saat dikonfirmasikan hal tersebut, kepala bidang pertandian PBVSI Jepara, Islah Tamimi mengatakan, bahwa pemberian medali memang tidak diberikan kepada juara tiga dikarenakan keterbatasan anggaran, juara tiga hanya diberi piala dan uang pembinaan serta sertifikat, dan hal itu wajar, kata Islah.

Dengan alasan keterbatasan dana sehingga juara tiga tidak dapat medali, apakah kegiatan tersebut tidak direncanakan sebelumnya berkait kesiapan anggaran atau hal itu merupakan hal wajar seperti yang dikatakan Islah ? Masyarakat yang berhak menilai.

Sementara itu, Pelatih kepala klub Voli Mandiri Putra Krapyak yang meraih juara tiga, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp  terkait medali mengatakan, bahwa ” kami sebagai juara tiga memang tidak diberikan medali perunggu, kami hanya diberi trofi, piagam serta uang pembinaan”. Atlit kami juga merasa kecewa dengan tidak adanya medali yang diberikan. (Rud)