DetikNews86.com-Subulussalam | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Dr. H. Iqbal, S.Ag, M.Ag menyatakan pihaknya sedang menindaklanjuti kasus video heboh oknum diduga pejabat Kemenag Kota Subulussalam.
Pernyataan tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh kepada awak media setempat, Sabtu (6/8/2022). Diketahui, video heboh dimaksud berisi rekaman penggerebekan oknum diduga pejabat Kemenag Kota Subulussalam.
Kakanwil Iqbal yang mengaku sedang mengikuti sebuah kegiatan, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti persoalan yang melibatkan oknum diduga pejabat Kemenag Kota Subulussalam.
Iqbal juga membenarkan adanya surat mosi tidak percaya para tokoh agama, pemuda, ormas hingga pimpinan pesantren terhadap J oknum pejabat teras Kemenag Kota Subulussalam.
“Mohon maaf saya sedang mengikuti kegiatan, untuk kasus tersebut sedang kami tindaklanjuti,” jawab Iqbal dalam pesan Whatsapp
Lebih jauh, Iqbal yang ditanyai tindaklanjut apa saja dilakukan mengatakan sedang proses BAP terhadap sang oknum pejabat tersebut.
Ia pun mengaku proses BAP ini membutuhkan waktu sehingga untuk sementara Kanwil Kemenag Aceh menunjuk H. Marwan Z, S.Ag.MM Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai Plh Kepala Kementerian Agama Kota Subulussalam.
Mosi Tidak Percaya
Sementara sejumlah tokoh agama, organisasi masyarakat, pemuda hingga pimpinan dayah (pesantren) di Kota Subulussalam melayangkan surat mosi tidak percaya terhadap J, oknum pejabat Kantor Kementerian Agama Kota Subulussalam.
Surat mosi tidak percaya tertanggal 18 Juli 2022 itu ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh sekaitan dengan video penggerebekan oknum pejabat Kemenag Kota Subulussalam.
Dalam surat itu, para tokoh agama, ormas, pemuda dan pimpinan dayah mendesak Kakanwil Kemenag Aceh segera menghentikan J oknum pejabat di Kemenag Subulussalam.
Hal itu akibat beredarnya rekaman video penggerebekan yang diduga adalah J bersama seorang perempuan dalam mobil beberapa waktu lalu.
Karenanya, demi menjaga nama baik lembaga Kementerian Agama Kota Subulussalam maupun Kemenag secara keseluruhan, para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan pimpinan dayah meminta Kakanwil Kemenag Aceh segera mengambil tindakan.
Desakan pemberhentian sang oknum pejabat itu juga diingatkan sebagai langkah mereda isu yang tengah santer di kalangan masyarakat Kota Subulussalam.
“Berdasarkan mosi tidak percaya terhadap J yang kami nyatakan tertulis kami mengamanatkan kepada bapak selaku Kakanwil Kemenag Aceh sesuai peraturan dan perundang-undangan berlaku memberhentikan J dari jabatannya,” tulis para tokoh
Kecuali itu, para tokoh agama, ormas, pemuda dan pimpinan dayah meminta Kakanwil Kemenag Aceh untuk menempatkan pengganti J kepada sosok yang lebih baik, layak dan memahami Kota Subulussalam.
Tercatat ada sepuluh tokoh yang membubuhkan tandatangannya dalam surat mosi tidak percaya tersebut masing-masing Ketua PBNU Kota Subulussalam Tgk Maksum LS dan Gerakan Pemuda Anshor Baginda Nasution.
Lalu Ketua BKPRMI Kota Subulussalam Jaminuddin B, Ketua ICMI Orda Subulussalam Musriaparto, Waka Ketua LPTQ Syarkawi Nur dan H Rasyid Bancin Ketua PD Aljamiyatul Al Wasliyah.
Kemudian didukung Ketua GP Alwasliyah Edi Saputra, Sekretaris PD Muhammadiyah Aab Sihabuddin, Pimpinan Dayah Hidayatullah Subulussalam serta pimpinan dayah Almansuriyah Ustaz Mansur.
Digerebek Istri Dalam Mobil
Sebagaimana diberitakan, sebuah video berisi rekaman penggerebekan seorang pria bersama wanita dalam mobil warna hitam beredar luas dan menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir di Kota Subulussalam.
Pasalnya, pria yang direkam dalam video berdurasi 1.14 menit itu disebut-sebut mirip dengan seorang pejabat berinisial J di Kementerian Agama Republik Indonesia Kota Subulussalam.
Pada rekaman video ini tampak tiga wanita yang salah satunya diduga adalah isteri pria berinisial J. Wanita yang diduga isteri J mengenakan baju putih jilbab hitam memasukkan kepalanya sambil menanyakan mengapa memeluk sang perempuan dalam mobil.
Si pria menjawab tidak ada memeluk.”Kenapa peluk-peluk dia?” kata wanita berjilbab hitam. “Gak ada peluk-gak ada peluk, udah,” jawab sang pria tersebut sambal keluar dari dalam mobil.
Muncul pula suara yang menyarankan agar melihat muka sang perempuan di dalam mobil itu.
Terlihat adegan menarik-narik sang perempuan agar keluar dari mobil. Si perempuan itu pun tampak bertahan sambal menundukkan kepalanya ke pangkuan si pria.
Kepanikan tampak terjadi dan si pria berusaha untuk menenangkan sang isteri. Sementara si wanita berusaha menarik-narik perempuan dalam mobil.
Perempuan teman pria berinisial J itu tetap keukeuh bertahan dalam mobil meskipun sempat tertarik keluar.
Beberapa wanita yang diduga adalah teman istri J terus melaupkan kemarahannya dan sempat memanggil polisi agar memegang si pria.
Pak polisi, pegang bapak ini, pegang bapak ini,” teriak wanita berjilbab hitam karena sang suami terus berupaya menenangkan.
Sementara adegan penggerebekan itu terus direkam rekan sang wanita atau yang diduga isteri J.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi dari pria yang diduga berinisial J kepada awak media setempat. Permintaan konfirmasi awak media (Serambinews-red) belum dibalas.
Meski demikian sejumlah sumber kuat memastikan jika pria yang digerebek itu adalah pejabat di Kemenag Kota Subulussalam
Penggerebekan itu menurut informasi terjadi pada bulan lalu di salah satu lokasi di Kota Banda Aceh.
Video berdurasi sekitar 1.14 menit itu mulai beredar di sejumlah kalangan di Kota Subulussalam minggu kedua Juli lalu dan sampai saat ini masih dalam pembahasan menarik karena orang yang di dalamnya mirip pejabat di sebuah instansi vertikal.
Berdasarkan penelusuran awak media, pria yang diduga berinisial J itu digerebek oleh sang isteri bersama rekannya di Kota Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Sementara sang wanita bersama pria diduga berinisial J disebut-sebut guru salah satu madrasah inovasi di Kota Subulussalam.
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi terkait sosok wanita bersama pria yang digerebek dalam rekaman video ke sejumlah sumber, sang wanita disebut-sebut berinisial SH, mengajar pada salah satu madrasah di Kota Subulussalam. Ia disebut bukan orang Kota Subulussalam namun bertugas di sana.
Keduanya digerebek dalam mobil warna hitam di sebuah tempat wilayah Kota Banda Aceh beberapa waktu lalu dan aksi penggerebekan direkam dengan kamera video phonsel.
Di video tampak tiga wanita dan salah satunya diduga adalah istri J mempersoalkan sang suami karena memeluk perempuan lain di dalam mobilnya.
Perempuan berbaju putih, rok hitam dan jilbab hitam bermotif khas lokal tampak marah dan kesal.”Kenapa peluk peluk dia?,” ucap sang isteri.
“Gak ada peluk, gak ada peluk. Udah..,” jawabn pria berbaju batik yang didominasi warna hitam dan bercorak itu.
Di rekaman tampak pula aksi si isteri menarik-narik perempuan agar keluar dari mobil. Namun wanita itu terus bertahan tidak mau keluar dan posisi wanita mendekap ke arah pangkuan J.[KPA]