BANYUWANGI -detiknews86 com,Polresta Banyuwangi melalui Polsek Pesanggaran mengevakuasi korban meninggal dunia tergeletak di bawah pohon Beringin di area perkebunan PTPN XII Sungailembu, Kecamatan Pesanggaran, Senin (5/9) malam.
Korban adalah Supriyadi, 59, warga Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Ia diduga meninggal usai terjatuh dari pohon saat mencari madu.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa Melalui Kasi Humas Iptu Moch. Agus Winarno menyampaikan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa sekira pukul 22.30.
“Korban awalnya pamit ke keluarga pukul 08.00 untuk melakukan aktivitasnya mencari madu di wilayah Hutan PTPN XII Perkebunan Sungailembu,” ucap Iptu Agus.
Namun, lanjut Iptu Agus, hingga pukul 16.00 korban tidak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga pun berusaha mencari keberadaan korban dibantu tetangga sekitar.
“Anak korban bernama Sugiarto, 30, bersama warga sekitar bersama-sama mencari korban di dalam hutan PTPN XII Perkebunan Sungailembu,” imbuhnya.
Setelah lama mencari, masih kata Iptu Agus, sekitar pukul 22.00 korban berhasil ditemukan dalam posisi telungkup di bawah pohon Beringin dengan kondisi tidak bernyawa.
“Korban diduga telah terjatuh dari pohon Beringin pada saat mencari madu dengan ketinggian diperkirakan 30 meter,” bebernya.
Iptu Agus menyebut, peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek Pesanggaran. Mendengar informasi tersebut, anggota kepolisian langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan dilakukan penanganan.
“Korban saat itu langsung dievakuasi dari dalam hutan perkebunan PTPN XII Sungai Lembu dengan menggunakan mobil dinas backbone Polsek Pesanggaran. Lalu dibawa ke rumahnya untuk dilakukan prosesi pemakaman,” ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan luar, Iptu Agus membeberkan, bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Tidak ada bekas jeratan, bekas benda tumpul dan sayatan,” cetusnya.
Korban mengalami patah tulang pada betis sebelah kiri dan luka lebam pada kepala belakang. “Korban diperkirakan meninggal dunia karena terjatuh dari pohon,” pungkasnya. (slamet/Humas Polresta Banyuwangi)