Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara Oleh Pasiter Kpt INF M.Haris Temenggung Mewakili Dandim 1506/Nla Saat Memberi Materi Di Kampus Iqra Buru

Share artikel ini

Namlea,Kab.Buru (Maluku) DetikNews86.com – Di wakili oleh Pasiter, Kapten Inf M. Haris Tumenggung dalam kegiatan diskusi ilmiah yang dilaksanakan oleh Kampus Universitas Iqra Buru terkait dengan wawasan kebangsaan.

Materi yang disampaikan oleh Pasiter  (Kpt INF M.Haris Tumenggung) menyangkut dengan Pancasila , UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang juga merupakan bagian dari empat pilar kebangsaan.

Menurut Dandim sebagaimana yang disampaikan oleh Pasiter Kodim 1506/Nla Kapten Inf Haris Tumenggung Empat Pilar yang dimaksudkan memiliki kedudukan yang sederajat. Sehingga setiap pilar memiliki tingkatan serta fungsi dan konteks yang berbeda. Jelasnya

Dandim juga menjelaskan bahwa, pada prinsipnya Pancasila sebagai Idiologi dan Dasar Negara memiliki kedudukan diatas tiga pilar yang lain. Ungkapnya

” Empat Pilar tersebut merupakan prasyaratan minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia, ” tandasnya.

Lanjut Dandim, setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan tentang empat pilar tersebut sebab prinsip moral keindonesiaan yang memadu tercapainya kehidupan bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Tegasnya

” Pancasila sebagai idiologi dan dasar negara , juga sebagai dasar NKRI, memiliki fungsi yang sangat fundamental sehingga Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum, ” Tandasnya

Menyinggung soal UUD 1945 yang juga bagian dari Empat Pilar Demokrasi Dandim mengatakan, nilai – nilai  luhur Pancasila telah tertuang dalam norma yang terdapat dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 sehingga norma – norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa. Ungkapnya

Sementara terkait  NKRI di jelaskan oleh Dandim hal itu telah tertuang dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 disitu telah disebutkan negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik sehingga dalam  pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI.

” Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia adalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap NKRI, ” Kata Dandim.

Diakhir materinya tentang  Bhinneka Tunggal Ika Dandim kembali mengingatkan untuk semuanya menghargai perbedaan atau keragaman namun tetap bersatu dalam ikatan sebagai bangsa Indonesia ini tidak bisa dipungkiri, sebab Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Keberagaman ini harus tetap dipandang sebagai kekayaan khasanah Sosio-Kultural yang bersifat kodrat dan alamiah.  Tutupnya

( Bung Forbes)