Oknum Guru SDN 3 Jangka Buya Tampar Muridnya di Sekolah

Share artikel ini

DetikNews86.com-Pidie Jaya | Usai pengakuan dua wali murid yang anaknya di tampar oleh oknum guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Jangka Buya kabupaten Pidie Jaya . Kini bertambah satu murid lagi, kali ini siswa tersebut mengalami tamparan oleh oknum guru yang sama berinisial D selaku wali kelas VI.

Tindakan seorang oknum guru menampar siswa terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Jangka Buya Hanya karena murid berkelahi dengan kawannya sekelas, oknum guru tersebut tega menampar anak didiknya.

Kendati permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, namun ulah oknum guru tersebut cukup mencoreng dunia pendidikan di pidie Jaya.

Peristiwa ini terjadi pada hari kamis (22/09/2022) pagi di salah satu SD Negeri 3 Jangka Buya. Saat itu kegiatan belajar. namun anehnya guru keluar kekantin dan saat itu murid berkelahi dengan kawannya sekelas jam belajar.

Adapun keluhan yang diterima media Sejumlah wali murid SD Negeri 3 Jangka Buya, mengeluh karena anak mereka diduga kerap di pukuli oleh oknum guru di sekolah tersebut.

“Anak saya sudah sering di pukuli oleh oknum guru berisinial D di sekolah tersebut, seperti di cubit, di tampar, dan lainnya, seperti yang terjadi kemarin Kamis (22/09/2022), anak saya di tampar berkali-kali oleh guru itu hingga dia menangis, sampai trauma tak mau sekolah hari ini,” sebut Fauzan.

Fauzan (46) merupakan orang tua dari Zhairal Al Muniza (12) murid kelas VI SD tersebut, warga Gampong Keurisi Meunasah Lueng, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dia mengaku sudah sangat kesal dengan tingkah laku oknum guru yang merupakan wali kelas anaknya.

“Kemarin saya mendapatkan informasi dari anak saya, yang mengaku dia di tampar oleh gurunya itu, saya langsung ke sekolah untuk mempertanyakannya, tetapi guru itu tak ada di ruang kelas. melainkan di tempat kantin sedang makan mie, sempat saya maki-maki guru itu karena saya kesal,” jelas Fauzan.

Namun hal yang sama juga di sampaikan oleh wali murid lainnya, Muhammad (45) warga Keurisi Meunasah Beurembang yang bahwa anak dia juga kerap di pukul oleh oknum guru yang sama.

“Anak saya Rajul Afla kelas VI juga pernah di tampar oleh guru itu, kalau di cubit sudah biasa itu bagi murid di situ, dulu anak saya pernah di tampar namun setelah saya datangi sekolah itu akhirnya, selama ini tidak pernah di tampar lagi,” jelas Muhammad.

Menurut dia, selain menampar dan mencubit oknum guru tersebut juga sering mengeluarkan bahasa gertakan kepada anak-anak murid dengan menyebutkan “jangan banguni harimau tidur,”. cetus Muhammad.

Sementara itu, D Guru SDN 3 Jangka Buya tersebut mengakui dirinya memukul murid tersebut dengan mengunakan peci (kopiah) karena melerai saat mereka sedang berkelahi di dalam kelas saat jam belajar kebetulan saya keluar kekantin untuk sarapan pagi. Pungkasnya. [Wanispijay]