RSUD Panyabungan Di duga Merugikan Negara, masyarakat Madina merasa Kecewa

Share artikel ini

Penyabungan//detikNews86.com –  Pembangunan RSUD Panyabungan di perkantoran paya loting masih terbengkalai yg sudah menelan milyaran  rupiah, sesuai pernyataan PPK

(Pejabat Pembuat Komitmen) Amrul St masih minimnya anggaran pembangunan RSUD Panyabungan padahal di duga PT Betesda menyia-nyiakan anggaran pembangunan tersebut karena masih banyak lagi tiang pancang beton yang tidak di pergunakan.
Masyarakat Madina meminta agar pembangunan RSUD Panyabungan secepatnya termanfaatkan untuk pelayanan orang yang mau berobat agar kedepannya tidak keluar daerah

kabupaten Mandailing Natal tutur Samsuddin Ketua DPK FKI1 (Front komunitas Indonesia satu).
Pembangunan RSUD Panyabungan yang masih terkendala yang belum di resmikan ada dugaan sudah jadi temuan BPK (Badan Pemeriksa keuangan Negara) yang anehnya lagi pemerintah daerah kabupaten Madina kok bisa mencairkan dana untuk 100% sementara pembangunan masih terbengkalai.
PPK Amrul St menuturkan kepada team dari FPII (Forum Pers Independen Indonesia)

saat bertemu menjelaskan terkait pembangunan RSUD Panyabungan tidak ada lagi masalah dan sudah kelir semua kita sudah kembalikan/TGR.
Pembangunan RSUD Panyabungan sudah sempat di layangkan surat kompirmasi tertulis melalui FPII (Forum Pers Independen Indonesia) dan sempat menjawab dengan no suratnya 445/242/RSU/Vlll/2022 di dalam pembangunan tersebut sudah tidak ada lagi masalah.
Sesuai jawaban dari PPK yaitu kegunaan tiang pancang beton yang lebih di gunakan untuk pembangunan selanjutnya sementara anggaran pembangunan RSUD Panyabungan belum tahu apakah ada untuk anggaran selanjutnya dan sudah minim nya anggaran kok tiang pancang beton masih lebih.

Tiang pancang beton masih menunggu peroses nya untuk dialihkan aset Pemda padahal disaat team menjumpai PPK Amrul St menuturkan kepada team kalau pembangunan RSUD Panyabungan masih minim anggaran nya kalau untuk pembangunan keseluruhan ada hitungan kita mencapainya 400 M agar tercapainya 100% bangunan tersebut.pungkasnya.

(MULIA HR)