MURATARA Detiknews86.com Usaha karet hingga saat ini belum membaik dikarenakan kondisi pasar global dan ekonomi dunia yang sedang menurun. Hal ini berimbas kepada pabrik-pabrik karet sebagai penyedia bahan baku karet dengan pasar ekspor.Sala Satunya pabrik karet yang terkena dampak adalah PT Kirana windu berlokasi di Musi Rawas Utara Sumatera Selatan.
Menurut direktur operasional PT Kirana windu, Heru Prayoga Melalui Humas Syarifuddin menjelaskan 29/10/2022 selama ini perusahaan telah berupaya untuk mencari solusi atas situasi tersebut antara lain dengan melakukan berbagai kebijakan penghematan seperti pengurangan jam lembur dan sebagainya namun masih dirasakan berat oleh perusahaan. Untuk itu perusahaan terpaksa mengambil keputusan dengan melakukan pengurangan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK), dimulai sejak tanggal 28 Oktober 2022.
Langkah ini kami ambil dengan sangat berat dan terpaksa namun kami sebagai manajemen PT Kirana windu berkomitmen untuk memberikan kompensasi kepada karyawan yang di-phk sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku saat ini termasuk kelengkapan-kelengkapan surat yang dibutuhkan oleh karyawan ujar Heru.
Dalam melakukan PHK pihak perusahaan telah berkonsultasi Dengan pengurus serikat kerja Dinas tenaga kerja setempat maupun pihak terkait lainnya untuk dapat mengawal dan memastikan kebijakan yang dijalankan tetap memperhatikan hak-hak karyawan tersebut. Semoga kondisi usaha karet di masa mendatang dapat membaik sehingga perusahaan tetap beroperasi memberikan manfaat kepada masyarakat dan kembali menyerap tenaga kerja seiring dengan meningkatnya perkembangan ekonomi global harapnya .