DetikNews86.com~Kutacane | Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Aceh drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes meminta agar Pj Gubernur Aceh meninjau bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara. Dua warga kabupaten itu tewas dan puluhan rumah rusak parah dalam peristiwa banjir bandang yang terjadi, Kamis (3/11/2022).
“Saya meminta agar Pj Gubernur Aceh segera meninjau kondisi banjir di Aceh Tenggara. Banjir kali ini cukup parah, menerjang sembilan kecamatan dan telah merenggut dua orang korban jiwa. Melalui tinjauan Pj Gubernur ke lokasi banjir, kita harapkan penanganan bencana akan berjalan dengan baik,” ujar Nurdiansyah.
Pj Gubernur Aceh diketahui telah mengunjungi lokasi banjir yang menerpa Kabupaten Aceh Tamiang. Aceh Tenggara mengalami bencana serupa di waktu yang bersamaan.
Anggota DPRA dari dapil VIII Aceh Tenggara-Gayo Lues ini menjelaskan bahwa banjir terjadi akibat luapan tiga sungai besar di Aceh Tenggara. Sungai Alas, Sungai Lawe Bulan dan Sungai Lawe Kinga. Ia berharap ada upaya serius yang dilakukan pemerintah (Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat) untuk mencegah bencana alam yang sama kembali terjadi di Aceh Tenggara.
“Tiga sungai besar yang meluap di Aceh Tenggara menjadi penyebab terjadinya banjir. Upaya pencegahan banjir melalui normalisasi sungai perlu segera dilakukan oleh pemerintah, agar bencana yang sama tidak kembali terulang,” jelas putra daerah Alas itu.
Apresiasi atas Respon BPBA
Nurdiansyah Alasta pada kesempatan yang sama juga menyampaikan apresiasi terhadap respon dan penanganan cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) di Aceh Tenggara.
Bersama BPBD Aceh Tenggara telah melakukan evakuasi korban di lokasi banjir, mengerahkan dua unit alat berat dan memasang tenda pengungsi dan membuat dapur umum untuk korban banjir.
Dari pendataan sementara BPBA, korban terdampak sebanyak 1.846 jiwa dalam 466 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan Bukit Tusam, Darul Hasanah, Lawe Sigala-Gala, Babul Rahmah dan dan Lawe Alas.
Banjir merusak 189 unit rumah warga, diantaranya 47 unit rusak berat, tiga unit rusak sedang, dan 139 unit rusak ringan. Selain itu juga terdapat lima jembatan penghubung antar desa putus total, pagar Puskesmas yang jebol serta beberapa kerusakan fasilitas umum lainnya. [Ady]