Nias.Detiknews86.com Banyak strategi politik yang digunakan para Bakal calon Kepala Desa (Bacakades) dalam mencari simpati masyarakat dengan mencuri start tanpa menunggu tahapan sesuai dengan juknis dalam Pemilihan Kepala Desa serentak 25 November 2022 mendatang di Kabupaten Nias.(Kamis,10/11/2022)
Salah satunya dilakukan oleh Bakal calon Kepala Deda (Bacakades) di Desa Sisobahili, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Sumatera Utara dan menjadi buah bibir di tengah tengah publik serta masyarakat.
Apalagi, di mata para pendukung pihak No Urut 1 dan 2, dengan adanya rasa kecewa apa yang dilakukan oleh Bacakades bernama Syukurman Laoli, S.E dari Nomor Urut 3 dengan mengumpulkan massa (Kampanye) dalam bersosialisasi tentang penyampaian Visi Misi dan apa lagi pembagian poster atau stiker dirumah rumah penduduk.
Menurut salah seorang warga Desa Sisobahili yang tak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Bacakades nomor 3 itu masih belum saatnya yang sebenarnya.
“Silahkan berkompetisi yang baik sesuai juknis aturan dari panitia bukan mencuri start kampanye dengan memasang stiker dirumah rumah warga, “Ujar warga tersebut.
Menurutnya, dengan banyaknya poster atau stiker yang terpampang di tiap-tiap rumah warga tersebut jelas tidak etis dan sama halnya mencuri start kampanye dengan bersifat ambisi jabatan.
“Aneh, aturan mulainya kampanye atau menarik dukungan massa pada tanggal 19-21 November dan masih lebih satu minggu lagi, “Ungkapnya.
Ketua panitia pemilihan Bacakades Sopiaman Laoli, S.E saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kegiatan kampanye dan pembagian stiker itu oleh salah satu Bacakades mengaku diluar sepengetahuan mereka.
“Sejauh ini belum ada konfirmasi dari salah satu bakal calon cakades yang melaksanakan kampanye dan mungkin itu merupakan suatu inisiatif sendiri dari salah satu bakal calon, “Jelas Ketua.
Diterangkannya, berdasarkan sepengatahuan pihak panitia bahwa tahapan masih belum masuk pada tahapan kampanye karena baru ada mulainya tahapan kampanye pada tanggal 19-21 November.
“Ini akan kami sampaikan dan mepertanyakan pada pimpinan bagaimana yang seharusnya dan apa yang menjadi konsekuensi dalam tindakan karena sebagai panitia tidak mudah untuk bertindak, “Pungkasnya.