Cegah Stres Dan Kecemasan, Tim Psikologi Polda Riau Berikan Konseling Psikososial Bagi Tahanan Wanita.

Share artikel ini

PEKANBARU//DetikNews86.com – Sejumlah tahanan wanita penghuni ruang tahanan Polda Riau, menangis lega usai mendapatkan pendampingan psikososial dari tim Psikologi Biro SDM Polda Riau, Rabu (9/11/2022).

Tim yang dipimpin Kabag Psikologi, Kompol Winarko S. Psi M. Psi ini, memberikan bantuan psikologis kepada tahanan wanita kasus narkoba dan tindak pidana lainnya.

Pemberian bantuan psikologis berupa terapi pernafasan, meditasi sederhana, teknik butterfly hug dan terapi relaksasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketenangan, menghilangkan rasa cemas, dan mengurangi stres yang kemungkinan besar dihadapi para tahanan wanita.

Hal ini bisa bisa terjadi lantaran mereka berpisah dari keluarga, anak dan orang-orang yang dicintainya.

Di samping pemberian bantuan psikologis, tim Psikologi dari Biro SDM Polda Riau juga memberikan konseling individu dan kelompok kepada para tahanan.

Diharapkan para tahanan mempunyai ketenangan, dapat merenungi dan mengevaluasi perbuatannya, mau terbuka, bisa berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Selama kegiatan, tampak beberapa tahanan terlihat ada yang menangis haru. Mereka saling menguatkan memberi motivasi.

Kebanyakan tahanan wanita penghuni sel tahanan Dittahti Polda Riau ini berusia antara 20 hingga 40 tahun. Jumlah mereka 13 orang.

“Kami senang kegiatan psikologi ini pak, kami jadi lebih rileks, tenang, sekarang lebih lega rasanya. Terimakasih ya pak, sering-sering kunjungi kami pak,” kata seorang tahanan.

Sementara itu, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Riau Kombes Joko Setiono melalui Kabag Psikologi Biro SDM Polda Riau Kompol Winarko S. Psi M. Psi menerangkan, dengan pemberian bantuan psikologis ini, para tahanan diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik ke depan.

“Harapan kita ke depannya para tahanan yang terbukti terlibat tindak pidana terutama penyalahgunaan narkoba bisa terbuka, mengungkap jaringan kasus yang terjadi, mau jujur,” kata Winarko.

“Semoga mereka menyadari perbuatan yang mereka lakukan selama ini salah dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depan,” tandasnya.

Editor : Liza.Giawa