Istri-istri Babinsa Bantu Sosialisasi Kesehatan Pangan Dan Pupuk Organik Kepada Petani*
DetikNews86.Com
Margajaya, 23 Oktober 2022.
Kelompok Wanita Tani Tunas Harapan dan Masyarakat Desa Margajaya Kec. Tanjungsari Sumedang mendapat penjelasan tentang penggunaan BIOS 44 DC dari Babinsa dan Anggota Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 5 Tanjungsari. Kegiatan yang di Prakarsai oleh Koramil 1004/Tanjungsari bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan Pengurai Mikroorganisme Tanah juga Pupuk Organik Cair untuk kebutuhan Pertanian, peternakan dan Perikanan yang saat ini telah berhasil dikembangkan oleh satuan Kodam III/Siliwangi dalam melaksanakan kegiatan ketahanan pangan.
Ada yang berbeda pada sosialisasi kali ini karena Ibu-Ibu Persit KCK yang terjun langsung memberikan penjelasan tentang pentingnya BIOS 44 untuk Pertanian, Peternakan juga perikanan. Hadirnya Ibu-Ibu Istri Prajurit ini merupakan salah pendekatan kepada kelompok Wanita Tani agar mudah berinteraksi dalam menambah pengetahuan tentang pertanian “Kami berupaya membantu mensinergikan peran Babinsa dengan Ibu Persit untuk dapat hadir juga memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi Masyarakat, setidaknya peran kami pun ada untuk memberikan Edukasi tentang Manfaat BIOS 44 kepada masyarakat yang biasanya kami gunakan untuk program ketahanan di Kebun Persit selama ini”, Pungkas Ibu Ade salah satu Pemateri dari Persit KCK Ranting 5 Tanjungsari.
Bios 44 ditemukan Gapo Army Team of Research (Gator). Ketuanya waktu itu adalah Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo sekarang Pangdam III/Slw, Mereka bekerja sama dengan Prof Muhammad Tamim Pardede, pakar biokimia molekular. Penemuan Bios 44 berawal dari adanya permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. Sebab, sebelum 2006, kerap terjadi kabut asap. Hal itu mengganggu persiapan Asian Games 2018. Saat itu, Korem 044/Gapo berupaya mencari solusi agar masyarakat tak membuka lahan dengan cara membakar. Khususnya di lahan gambut yang memang jadi sasaran. Apalagi, lahan itu rentan terbakar. Bios 44 yang merupakan paduan mikroorganisme akan memperkecil hingga menutup rongga-rongga lahan gambut. Karena itu, lahan tersebut tidak akan mudah terbakar.
Memang, Bios 44 berfungsi menormalisasi lahan untuk kembali seperti semula. Inovasi itu sebenarnya sangat sederhana. Bahan-bahan yang dipakai mudah didapat. Misalnya, air, ragi, susu bubuk, cornet beef, dan gula pasir. Waktu pembuatan sekitar sebulan. Sekarang temuan prajurit TNI itu bisa digunakan untuk pengembangan budi daya perikanan dan penyubur tanah.
“Di Sumedang sendiri saat ini, Kodim 0610/Sumedang memanfaatkan BIOS 44 untuk memperbaiki lahan Bekas Galian C Pasir di Desa Naluk Kec. Cimalaka menjadi produktif kembali dan Bisa menjadi Demplot Ketahanan Pangan. Juga pernah dimanfaatkan lahan Sawah bisa ditanami Bawang Merah yang menghasilkan produksi sangat baik”, Pungkas Kapten Inf Agus Hermawan Danramil 1004/Tanjungsari.
kencle