Ada apa, LAKI Pertanyakan Hasil Penyusunan Neraca SDA Kerjasama Pemkab Aceh Singkil Dengan UGM, ini penyebabnya!!!

Share artikel ini

DetikNews86.com~Singkil | LAKI Cabang Aceh Singkil mempertanyakan Hasil Kegiatan pengkajian & penyusunan Neraca Sumber daya alam (SDA) tahun 2018,Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Tahun 2018 lalu.

Diketahui, dana kerja sama saat itu diperkirakan mencapai Rp. 3,25 Milyar yang dianggarkan melalui APBK, dengan menghasilkan tiga Perbub.

Ormas LAKI menduga ada mark up dana dan diminta kepada APH untuk mengusut tuntas penggunaan anggaran nya Kata Pengurus Harian LAKI cabang Aceh Singkil, Jaruddin, M.M, Senin (28/11/2022).

Dikatakan, semestinya sejak awal Pemkab Aceh Singkil harus terbuka dan transparan dalam penggunaan setiap mata anggaran yang menggunakan uang rakyat dan hasil maupun rekomendasi apa yang dihasilkan perlu dipublikasikan ke publik terkait capaian kerjasama penyusunan neraca sumber daya alam tersebut ujar nya.

Misalkan, rekomendasi Neraca sumber daya alam bidang Perikanan, Pariwisata, Kehutanan, Lahan special kemudian bidang Lingkungan, Mineral, Batu bara dan bidang air spesial banyak yg janggal sebut Jaruddin.

Disamping itu, Pemkab Aceh Singkil juga perlu menyampaikan lokasi atau desa sasaran mana saja yang dilakukan penelitian, apa potensi yang hendak dimunculkan disana dan program apa yang hendak dilaksanakan pasca penelitian atau penyusunan neraca SDA, agar masyarakat mengerti juga arah dan kebijakan pembangunan.

“Ini menyangkut masa depan dan arah pembangunan, makna nya apakah setelah selesai nya disusun rekomendasi neraca SDA di beberapa bidang, sudah mengacu kepada landasan ilmiah dan kajian dalam penyusunan program Pembangunan Aceh Singkil selama ini, bila ya, mengapa masih tinggi angka pengangguran di Aceh Aceh Singkil “tutur nya.

Kami melihat, Pemkab Aceh Singkil belum maksimal sepenuh hati mengadopsi rekomendasi penyusunan neraca SDA yang dihasilkan dari proses kerjasama itu, ” Terbukti, Aceh Singkil hingga saat ini masih melekat status daerah tertinggal,ini tragis “.

Untuk itu, LAKI cabang Aceh Singkil mendesak APH untuk mengusut tuntas kegiatan kerjasama Pemkab dengan UGM terkait penyusunan neraca sumber daya alam tahun 2018 yang menghabiskan anggaran fantastik, 3,25 Milyar tegas nya.

Catatan LAKI bahwa Kerjasama ini diikat dalam MOU dan ditandatangani di Fakultas Geografi pada Maret 2018 dan Pemkab Aceh Singkil sendiri ditanda tangani, Ketua Bappeda saat itu, Junaidi dan pihak UGM oleh Muh Aris Marfa’i. [RHM]