PKNU Sumut Beri Dukungan Kepada Kabareskrim Agus Andrianto

Share artikel ini

DetikNews86.com~Medan | Ketua Harian Pergerakan Kader Nahdlatul Ulama (PKNU) Sumut Aulia Andri membela Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

“Saya sih percaya dengan Kabareskrim. Ferdy Sambo dan gengnya jelas-jelas terlibat kasus pembunuhan Josua. Perlu dipertanyakan orang yang percaya dengan Sambo beserta komplotannya,” kata Aulia Andri didampingi Sekretaris PKNU Sumut Sofyan Akbar, Senin (28/11/2022).

Aulia Andri yang juga Komisioner Bawaslu periode 2013-2018 ini menegaskan jika ada orang yang memberi dukungan dan percaya dengan Sambo dan komplotannya goblok.

Mengenai video viral Ismail Bolong yang beredar di dunia maya, Aulia Andri menganalisis bahwa video di mana Ismail Bolong mengaku memberi suap sebanyak Rp 6 Miliar ke Kabareskrim sepertinya settingan dari orang-orang tertentu.

“Hal itu terlihat jelas setelah Ismail Bolong mengaku bahwa pernyataan dalam video tersebut ia lontarkan karena ada ancaman dan paksaan. Bahkan dia sendiri tidak tahu kenapa video itu tersebar dan viral,” akunya.

Seperti diketahui, Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU), Umar Syadat Hasibuan, sentil Geng Sambo di Twitter dengan sebutan pembunuh dan tak pantas dipercaya.

“Saya sih percaya dengan Kabareskrim. Wong Sambo jelas2 pembunuh dan gengnya jelas2 terlibat pembunuhan jhosua. Goblok sj orang yg percaya sama Sambo dan gengnya,” tulis Umar Syadat Hasibuan sebagaimana dikutip dari twitternya @umarhasibuan757.

Saat dikonfirmasi, Minggu (27/11/2022), mantan Staf Khusus Mendagri Gamawan Fauzi dan Mantan Aktivis PB PMII ini mengaku tidak keberatan jika cuitannya di Twitter yang menyebut Sambo sebagai pembunuh dan Geng Sambo terlibat dalam pembunuhan, dipublikasikan.

Di cuitannya tersebut, Umar juga memberi dukungan terhadap Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

Bahkan menyebut goblok jika ada orang yang percaya dengan pembunuh.

Sebelumnya, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Agusn Andrianto menjelaskan bahwa video Ismail Bolong tersebut sudah lama ia ketahui dan sengaja dibuat untuk niatan yang tidak baik terhadap dirinya. (*)