Pati, Detiknews86.com
Kesedihan yang mendalam dialami oleh Turmudi, Kepala keluarga asal Desa Jetak, Pati, Jawa Tengah.
Di hari yang sama, dia harus menerima kenyataan pahit kehilangan kedua anaknya sekaligus di hari yang sama. Adik Kakak, yakni Taqqiya Haafidzotul Ilmiyyah (8th) dan Taqy Adrian (8th) meregang nyawa saat berenang di salah satu kolam renang di Desa Sukoharjo Kecamatan Wedarijaksa, Pati, sekitar pukul 17.00 WIB Minggu (8/1/2023) sore.
Informasi dari copas laporan kepada Danramil 07/Wedarijaksa, diceritakan kronologi kejadian bermula, sekira pukul 17.00 WIB.
Saksi I yakni penjaga kolam, Alfian Teguh (22th) sedang bersih-bersih kolam menjelang tutup, kemudian berkeliling mengecek kolam yang paling barat dan melihat 2 anak tenggelam. Setelah ditunggu beberapa saat kedua anak tersebut tidak muncul kepermukaan, setelah itu saksi 1 masuk ke dalam kolam dan menarik kedua korban yang berada di dasar kolam ke permukaan kolam sambil bertanya ke pengunjung lain, mengapa tidak ditolong ada anak yang tenggelam dan dijawab bahwa pengunjung tersebut tidak tahu dan dikiranya keduanya menyelam dari tadi.
Kemudian Alfian mengangkat kedua anak tersebut kepermukaan dan berusaha memberi nafas buatan kepada korban 1, Taqqiya (8th) dengan menekan-nekan dada korban. Atas kejadian itu datang saksi 2, Muhammad Ma’ruf (24th) dan juga berusaha menolong korban 2 dengan cara memberi nafas buatan dengan cara menekan-nekan dada korban 2.
Mengetahui peristiwa itu, pemilik kolam renang/ Wahana Dua Naga Boom-Boom membawa kedua korban ke RS. Fastabiq Sehat Pati dengan maksud menolong kedua korban dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wedarijaksa, guna penyelidikan lebih lanjut.
Kok ora mbok tulung ono bocah kelep
(kok tidak kamu tolong ada anak tenggelam-red) ?
tanya Alfian, penjagaga kolam.
Gak reti mas bocah iku ket mau nyelem (Tidak tahu dari tadi anak tersebut menyelam), jawab salah satu pengunjung yang merupakan saksi.
Sementara itu, kesimpulan dari hasil pemeriksaan tim medis RS Fastabiq Sehat bahwa korban dinyatakan meninggal dunia karena tenggelam/gagal nafas sehingga terjadi Asfiksi (kekurangan oksigen), dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
Dari informasi yang diterima redaksi, dari pihak Polsek Wedarijaksa disebutkan untuk keluarga (orang tua) korban menerima hasil medis pihak rumah sakit dan menyepakati untuk tidak dilakukan otopsi.
Atas kejadian itu, Kapolsek Wedarijaksa, Iptu Suntoro saat dihubungi pihak via whatsapp menghimbau agar pengunjung objek wisata waspada dan memperhatikan keselamatan anak-anaknya. Dia pun meminta pihak pengelola benar-benar menerapkan SOP untuk menjaga keselamatan pengunjung.
“Pertolongan pertama pada kecelakaan seperti ini berpacu dengan waktu. Kegesitan dan keahlian tim penyelamat sangat diperlukan agar nantinya tidak terjadi hal serupa,” ujar Iptu Suntoro.
( Ip. Kwt )