Kembali Terjadi Banjir, BPBD Pijay Belum Tahu Jumlah Rumah Yang Terendam

Share artikel ini

DetikNews86.Com-Pidie Jaya | Tiga Kecamatan di Pidie Jaya diguyur hujan deras, sejumlah rumah warga ikut terendam, serta beberapa titik di jalan negara sempat tergenang air pada Jumat pagi, 17/02/2023, namun mirisnya, dari pagi sampai malam hari, BPBD Pidie Jaya belum tahu jumlah rumah yang terendam.

Hujan lebat yang terjadi di Pidie Jaya, mengakibatkan air Sungai Ulim dan Sungai Kiran meluap ke pemukiman warga. Bahkan, puluhan toko dan warung di Keudee Ule Gle, Kecamatan Bandar Dua, sempat masuk air pada Kamis malam. Hingga pemilik warung dan toko panik dan berusaha mengangkat barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi.

Sedangkan di Desa Bale Ulim kecamatan Ulim dan Blang Dalam kecamatan Bandar Dua, selain rumah yang terendam, juga ratusan hektar padi yang baru siap di tanam tenggelam.

Begitu juga di kecamatan Jangka Buya, selain rumah dan sawah yang terendam, juga tambak warga ikut tenggelam.

Sementara di jalan negara, tepatnya di perbatasan kecamatan Bandar Dua dan Kecamatan Ulim, sejak Jumat dini hari sampai menjelang siang, jalan terendam sampai 200 meter dengan ketinggian air mencapai 50 cm.

Terlihat personil Polres Pidie Jaya, terdiri dari Satlantas, Satsamapta dan anggota polsek setempat sibuk mengatur lalu lintas, agar tidak terjadi kecelakan. Para personil juga membantu pengguna jalan melewati banjir. Para ibu-ibu yang tidak berani mengendarai motor, anggota polisi yang membantu melewati banjir.

Tidak sedikit ibu-ibu yang membawa anak kecil, anggota polres yang memangku melewati banjir.

Sejak pagi sampai banjir surut sekitar jam 10 siang, tidak terlihat anggota BPBD atau Tim SAR di lokasi.

Sementara Kepala BPBD Pidie Jaya, M.Nur yang diklarifikasi media ini pada Jumat malam, terkait berapa desa yang terendam banjir tanggal 17 Februari serta bagaimana penanggulangannya. Beliau menjawab singkat via Whats App “Masih dalam pendataan.”

Dari pagi sampai sore, BPBD belum siap mendata jumlah desa yang terendam. Lalu bagaimana dengan penanggulangannya?

Salah satu warga desa Mesjid Ulim Tunong, Akbar, yang rumahnya digenangi air sampai satu meter mengatakan, dari pagi sampai magrib belum ada pihak BPBD yang melewati jalan di depan rumahnya.

“Tidak ada satupun yang datang, apalagi BPBD,” ujarnya.

[Wanispijay]