Nias Selatan (Sumut) ,DetikNews86.com – Senin (20/02/23). Siswa/Siswi SMP Afore Susua mengatakan melalui tulisan di poster .Kami kecewa kepada Dinda Ariska, juga pernah hadir langsung di Desa orudua Sibohou/Konsulat Jepang di medan. Sebabnya bantuan hibah Konsulat Jepang untuk pembangunan gedung sekolah SMP swasta Afore Susua, tidak kunjung dibangun karena sudah di pindahkan ke SMA Swasta Desa Fondako Raya, Jarak jauh 10 km, tanpa mufakat bersama dengan masyarakat, padahal di desa Fondako Raya tidak ada SMP swasta, bantuan itu ada karena kami.
Ucap siswa/I dari Desa orudua sibohou, tersebut.
Ketika awak media melakukan konfirmasi kepada salah seorang guru juga yang sudah pernah datang ke kantor konsulat Jepang di medan, Disman La’ia juga Sebagai tokoh pendidikan di Desa Orudua Sibohou, dengan jelas mengatakan. Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan dana hibah senilai Rp1,181 miliar melalui program Grant Assistance for Grass-Roots Human Security Projects untuk pembangunan gedung sekolah SMP Swasta Afore Susua tempat Desa Orudua Sibohou. Bukan untuk pembangunan Gedung SMA Swasta di Desa Fondako Raya, Kecamatan Ulususua, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara,
Penandatanganan kontrak bantuan hibah Grassroots Pemerintah Jepang dengan SMP Swasta Afore Susua di Kabupaten Nias Selatan itu berlangsung di Kantor Konsulat Jenderal Jepang di Medan Kamis (20/10/2022) yang lalu.
Acara tersebut dihadiri Ketua Yayasan SMP Swasta Afore Susua, Sokhifaudu Giawa dan Konsul Jenderal Jepang Takonai Susumu, di Medan
SMP Swasta Afore Susua yang akan melaksanakan proyek pembangunan gedung sekolah merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Pertama di Desa Orudua Sibohou, Kecamatan Ulususua, Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara.
Disman : Diduga Ketua Yayasan / atau Konsulat Jepang tersebut membohongin masyarat khususnya Desa orudua sibohou. Karena di Pelank jelas tertulis, Proyek Pembangunan Gedung SMP swasta Afore Susuau, ternyata Gedung SMA yang di Bangun, Sebab di Desa Fondako Raya, sama sekali belum ada SMP Swasta apakah ini bisa di benarkan oleh Pemerintah Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara.? Selasa. (20/02/2023)
Ketika di konfirmasi. Dinda Ariska/atau Konsulat Jepang di medan mengatakan,
Saya tau pak. Disini saya sebagai staff hanya melihat mana yg paling layak dibantu berdasar proposal dan keadaan yg ada. Datang melihat mensurvei. Up ke official ternyata yg lulus yayasan Afore dari puluhan proposal yang ada dikantor. Saya survei kemana mana . Kembali lagi ini rezeki yayasan dari pemerintah jepang karena keadaan nya; ujarnya. Memulai tulisan Whatsapp (Red)