KEPULAUAN MERANTI – RIAU, detiknews86.com – Dedi Kurniawan menyatakan diri siap menjadi Ketua Majelis Pimpinan Cabang Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Muda (MPC ICMI Muda) Kecamatan Merbau Periode 2023 – 2028 usai dirinya mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum Majelis Pimpinan Daerah ICMI Muda Kabupaten Kepulauan Meranti Shem Fatamorgana pada Sabtu siang 01 April 2023.
Rekomendasi tersebut ia dapatkan bersama Dessy Putri (18) sebagai Bendahara dan Rizka Oktaviani (19) sebagai Sekretaris di Kepengurusan organisasi cabang tingkat Kecamatan tersebut.
Dedi Kurniawan mengatakan bahwa di samping hak asasi setiap warga negara Indonesia yang diberikan kebebasan oleh Konstitusi untuk membangun Serikat dan Perkumpulan, para Insan Millenial baginya juga memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan realita kehidupan para generasi muda dalam menyongsong pesatnya era teknologi.
” Berserikat dalam sebuah perkumpulan apapun adalah hak setiap warga negara yang dilindungi undang – undang. Namun karena mandat yang kita dapatkan bersama 8 Ketua – ketua Kecamatan lain itu notabenenya dinakhodai oleh para insan Millenial, maka saya fikir ke depannya kami semua lebih cenderung menjalankan program yang mengarah kepada anak – anak muda, terutamanya kiprah positif dalam menyongsong pesatnya arus teknologi untuk tidak menjadi generasi yang mengalami ketertinggalan perkembangan “, ujarnya.
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Riau itu juga menyebut bahwa dirinya siap menjalankan Instruksi yang diberikan Ketua Umum Kabupaten terkait apapun program yang bakal dibuat.
“Ketika kami bersedia menyandang sebuah mandat resmi organisasi, itu artinya kami juga siap menjalankan apapun Instruksi Ketua Umum terkait program. Baik itu program yang memang mungkin jika dilakukan secara bersama di lingkup eksternal, maupun di Internal MPC Kecamatan Merbau sendiri yang akan kami buat berdasarkan Inisiatif. Intinya buat saya sepanjang itu baik, Insya Allah jalan itu akan selalu dipermudah “, tambah Dedi.
Millenial kelahiran Pelantai 10 Juni 1996 itu juga melihat bahwa semua pihak perlu khawatir melihat banyaknya para anak muda yang terlalu hanyut dalam arus teknologi yang unfaedah dengan menghabiskan banyak waktu di media sosial melalui aneka fitur dan game online lainnya sehingga mengorbankan waktu mereka untuk tidak lebih fokus pada dunia pendidikan.
“Buat saya kesibukan main itu penting. Tapi jika itu kelasnya adalah pelajar, memang dibutuhkan peran dari semua kalangan mulai dari orangtua, guru, masyarakat, mahasiswa, pemimpin, organisasi dan komunitas apapun yang perlu ambil peran serta memberikan penyuluhan dengan cara masing – masing. Karena meskipun apa yang mereka geluti adalah hal yang dianggap modern, tapi buat anak Indonesia, saya fikir pendidikan adalah segalanya “, tutup Dedi Kurniawan.
Rls. Shem