“Kami ke Desa Bukan Untuk di Layani,Tapi Melayani Masyarakat”Bupati Samosir Ngantor di Desa Pangaloan

oleh
oleh
Share artikel ini

Samosir sumut-detiknews86.com-

Program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) untuk melayani masyarakat. Bupati Samosir memberikan bukti konkrit dalam melayani masyarakat, bertemu, melihat dan mendengarkan secara langsung kebutuhan masyarakat. Berbagai pelayanan di Kabupaten dibawa langsung untuk melayani masyarakat di Desa Pangaloan, 26/01.

Rombongan Bupati Samosir yang didampingi PJ. Sekda, Waston Simbolon, Asisten II Hotraja Sitanggang, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang dan pimpinan OPD lainnya disambut hangat masyarakat, menunggu dengan sabar kehadiran Bupati Ngantor dari Desa Toguan Galung.

Tokoh Masyarakat Desa Pangaloan Guntar Lumban Raja, Binduara Lumban Raja bersama tokoh masyarakat lainnya mengaku bangga dengan program Bunga Desa sehingga masyarakat Desa Pangaloan dapat bertemu langsung dengan Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh masyarakat meminta perhatian terhadap pertanian, khususnya mengatasi tanah yang sudah tandus di Desa Pangaloan akibat pupuk kimia. Perhatian terhadap pembangunan infrastruktur, irigasi, bantuan bibit dan peralatan pencacah rumput untuk pembuatan pupuk organik. Selain itu, masyarakat meminta bantuan hand tracktor guna menghindari keterlambatan musim tanam.
“Kami sudah berusaha membuat kompos dengan manual tapi tidak maksimal, untuk itu kami meminta bantuan mesin pencacah kompos agar pembuatan pupuk organik dapat maksimal. Mudah-mudahan kedepan, dengan kunjungan Bupati, Desa Pangaloan mendapat bantuan dan perhatian” tambah Guntar

Kades Pangaloan, Donal Lumbanraja menyampaikan, pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik. Komit untuk melayani, memenuhi kebutuhan masyarakat, menjalin kordinasi dengan Kecamatan dan Kabupaten jika ada kendala.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom mengecek langsung kehadiran Kepala desa dan perangkatnya. Memastikan pelayanan di desa berjalan dengan baik. Mengajak Kepala Desa dan perangkatnya untuk sama-sama melayani masyarakat, memberikan informasi apa saja pelayanan yang ada kepada masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Bunga Desa Pangaloan dengan berbagai pelayanan diantaranya, pelayanan kesehatan, pelayanan Adminduk, perijinan, pelayanan KB, Sosialisasi stunting, sosialisasi pembuatan pupuk organik.
Pengurusan Administrasi kependudukan (akte lahir, KTP dan KK) dan Nomor Induk Usaha langsung selesai dan diserahkan Bupati Samosir kepada masyarakat.

Selain pelayanan, Bupati Samosir juga memberikan bantuan pertanian berupa bibit dan pupuk organik gratis, bantuan pendidikan bagi siswa berprestasi/kurang mampu SDN 6 dan 14 Pangaloan, pembagian kartu BPJS gratis dan pembagian susu kepada balita.

Memenuhi permintaan masyarakat, Bupati Samosir mengerahkan alat berat membantu pembukaan jalan usaha tani dan jalan menuju permukiman warga. “Manfaatkan alat berat dengan baik, gratis dan tidak ada biaya dari masyarakat. Akan tetapi masyarakat juga harus mendukung dengan penyerahan lahan minimal lebar 6 meter” tambah Bupati.

Dengan tercapainya UHC di Kabupaten Samosir, masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan kesehatan. Masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan cukup hanya membawa KTP elektronik atau Kartu Keluarga

Bupati meminta agar stunting ditangani dengan serius. Pendampingan dari kader KB mendampingi mulai dari usia kehamilan sehingga tahun depan tidak ada lagi stunting.

“Kami ke desa bukan untuk dilayani, akan tetapi melayani masyarakat. Memberikan bukti nyata yang benar-benar bisa dirasakan masyarakat”, tegas Vandiko.
Sebagai perhatian terhadap Desa Pangaloan, Bupati Samosir mangalokasikan anggaran keuangan sebesar 100 juta rupiah.

Berbagai pelayanan di desa akan dapat meringankan dan mempermudah masyarakat. Masyarakat akan terbantu, terbantu dari sisi waktu, biaya perjalanan dalam pengurusan. Sehingga dengan pelayanan ini, uang yang seharusnya digunakan untuk biaya keperluan pengurusan dokumen dapat digunakan untuk biaya/kebutuhan lainnya, tambah Vandiko.

Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk kimia, Bupati Samosir membuat solusi dengan penggunaan pupuk organik. Masyarakat diajak untuk beralih menggunakan pupuk organik. Atas solusi tersebut, Vandiko menyebutkan, Pemkab Samosir akan melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi seluruh kelompok tani sampai bisa mandiri. Menyediakan alat pencacah sebanyak 54 unit untuk dipinjamkan kepada kelompok tani.

Melalui anggaran Desa, diharapkan dapat membantu petani dengan alat pencacah rumput untuk pembuatan pupuk organik cair maupun padat. Dalam pengembangan pertanian, Vandiko menekankan penyuluh pertanian aktif dan bekerja keras memberikan penyuluhan demi keberhasilan petani.

“Dengan keterbatasan anggaran, pembangunan akan tetap berjalan, berbuat dan berusaha memanfaatkan anggaran yang ada untuk kesejahteraan masyarakat” ungkap Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom.(SH)