Isu Perselingkuhan Kepala Sekolah SMA St.Mikhael Pangururan Dengan Wakil Kepala Sekolah di Hotel Ternyata Hoax!

oleh
oleh
Share artikel ini

Samosir sumut-detiknews86.com -Informasi yang sudah beredar dimedia sosial tentang penggrebekan Kepala SMA St.Mikhael Pangururan Marianus Manihuruk dan wakil kepala sekolah Romina Damanik disalah satu Hotel Ambarita sudah di klarifikasi, ternyata itu tidak benar/salah faham, Rabu (19/04/23).

Kronologis kejadian Pada hari Rabu 15 maret 2023 pagi, kepala sekolah st.mikael memanggil seluruh wakil kepala sekolah untuk melengkapi dokumen data isian akreditasi dan dokumen tersebut harus ditunjukkan ke asesor, kemudian kepala sekolah menyampaikan kepada wakil kepala sekolah bahwa kepala sekolah Marianus Manihuruk akan pergi mencari penginapan untuk asesor sehingga kepala sekolah permisi izin untuk pulang, setelah pulang didepan gerbang sekolah Marianus manihuruk berpapasan dengan ibu romina Damanik dan menanyakan” ibu mau kemana? Saya kurang enak badan saya mau berobat, kemudian ibu Damanik bertanya”bapak mau kemana? Saya mau mau cari hotel penginapan buat asesor, kemudian ibu Damanik mintak ikut dan disepanjang perjalanan ibu Damanik mengatakan kurang mengetahui isi dokumen yang akan ditunjukkan ke asesor, kemudian Marianus Manihuruk memutar mobil tersebut kearah aek rangat, namun ibu romina Damanik mengatakan bahwa masih banyak yang mau ditanyakan agar akreditasi sekolah secepatnya keluar, Marianus Manihuruk memutar mobil kembali ke arah parbaba selanjutnya mengarah ke Ambarita, sepanjang jalan ibu Damanik menanyakan dokumen itu sehingga sampai kedaerah ambarita.

Sehingga ibu Damanik dan Marianus manihuruk mengecek hotel rogate dan ibu damanik mengatakan sudah cocok tempat ini untuk hari pertama penginapan asesor, dan ibu Damanik juga meminta ijin kepada Marianus Manihuruk agar diperbolehkan sebentar untuk mengerjakan dokumen dan folder-folder untuk di upload ke geogle Drive supaya pihak asesor lebih mudah mengoreksi berkas akreditasi sekolah namun pada saat itu kepala sekolah st.mikael menjawab bahwasanya kamar hotel tersebut hanya bisa untuk di cek sementara dan kalau ingin kamar hotel dipakai atau digunakan untuk mengerjakan dokumen tersebut kamar hotel harus dibayar, beberapa saat kemudian suami ibu Damanik datang dengan penuh emosi dan merekam video ibu Damanik yang hendak masuk kekamar mandi hotel untuk buang air kecil.

Dan Hasil rekaman video yang direkam oleh suami dari Romina Damanik yakni Parlindungan Simbolon tidak benar, dan video itu tidak ada ditemukan kedua belah pihak berbuat asusila,namun romina Damanik dikamar sedang mengerjakan tugas sekolah dan melengkapi dokumen atau file sispena (data isian akreditasi/DIA) Untuk akreditasi sekolah sekaligus istirahat karena kepala sekolah akan berangkat hari Rabu kepematang Siantar dan Kamis pukul 01.00 wib akan ke Kuala namu untuk berangkat mengikuti hari studi majelis Nasional pendidikan Katolik se-indonesia di Bogor selama 4 hari.

Keluarga dari kedua belah pihak sudah melakukan klarifikasi dan dihadiri oleh keluarga dari Marianus Manihuruk dan Parlindungan Simbolon yang dihadiri ketua yayasan.

Klarifikasi pertama pada tanggal 08 April di Rumah Parlindungan Simbolon/Suami dari Romina Damanik dihadiri keluarga dari dua belah pihak, Tanggal 11 April di yayasan pendidikan Katolik Santo Yoseph Medan di Siantar pematang Siantar dihadiri ketua yayasan dan keluarga dari kedua belah pihak, tanggal 12 April di yayasan DPPH paroki Santo mikhael Pangururan hadir keluarga dari kedua belah pihak, guru dan pegawai SMAS St. Mikhael Pangururan sekaligus pengaktifan kembali jadi Kepala Sekolah dan pembacaan berita acara.

Untuk menyeimbangkan pemberitaan kru media menemui suami romina Damanik,
Parlindungan Simbolon di SD16 parmonangan pada tanggal 13 April 2023 saat ditemui ia sangat menyesalkan perbuatannya, “Akibat saya terlalu cemburu sehingga saya mempermalukan diri saya sendir”, ujarnya.

Ia mengatakan, Saya terlalu cemburu sehingga saya terbawa emosi, sedangkan video yang saya ambil tidak ada mereka melakukan tindakan asusila, video yang saya rekam ketika istri saya ingin ketoilet ingin buang air kecil, video tersebut saya kirim kepada seseorang tujuannya untuk meluruskan permasalahan ini bukan untuk memviralkan, ternyata video yang saya kirim sudah beredar.

“Untuk itu saya meminta maaf atas perbuatan saya, Seharusnya permasalahan ini adalah masalahan keluarga saya bukan menjadi masalah Sekolah” ucapnya.

Pada tanggal 14 April kepala sekolah st.mikael Marianus Manihuruk Saat di temui dirumahnya, ia mengatakan, Untuk video yang sudah tersebar dikalangan masyarakat adalah tidak benar dan tidak ada bukti bahwasanya kami melakukan tindakan asusila, dan sedikit pun saya tidak ada menyentuh ibu Romina Damanik.

“Terima kasih buat Bpk Parlindungan Simbolon sudah mengklarifikasi, karena kecemburuan sehingga terbawa emosional, semoga ini tidak terulang kembali”

Harapan saya kalau boleh ketika semua kesalah pahaman yang terjadi ini sudah diklarifikasi oleh pihak Simbolon dan pihak Manihuruk tolong lah jangan ungkit – ungkit lagi karena ini adalah kesalahan fahaman, dan permasalahan ini sudah di klarifikasi sampai ke Yayasan” pungkasnya(SH)