Proyek Normalisasi Dinas PU Kabupaten Banyuasin Diduga Dikerjakan Asal Jadi dan Syarat Dengan Dugaan Korupsi

oleh
oleh
Share artikel ini

DetikNews86.com,Banyuasin – Palembang.Proyek Normalisasi di kecamatan Rambutan Banyuasin di duga Proyek Gagal.
Proyek normalisasi sungai di Banyuasin yang menelan biaya tidak sedikit bahkan sampai milyaran rupiah
normalisasi sungai yang terletak di desa Sungai dua dan sungai kedukan di kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin yang menggunakan anggaran APBD tahun anggaran 2022 termasuk salah satu proyek GAGAL sesuai pantauan reporter DetikNewes 86.com di lapangan Senin 22/05/2023.

Bagai mana tidak belum genap satu tahun tanggul penahan tanah sudah jebol hal ini terlihat saat awak media menyambangi titik lokasi yang ada di desa sungai dua kecamatan Rambutan ada satu titik tanggul yang jebol di duga pembuatan tanggul penahan tanah tidak memakai Cerucup guna menahan tanah agar tidak longsor
lebih parah lagi di desa Sungai Kedukan terdapat dua titik tanggul yang jebol hal ini tentu saja mengganggu persawahan milik masyarakat akibat dari jebol nya tanggul penahan tanah sawah masyarakat jadi rusak tidak bisa di tanam padi lagi artinya proyek normalisasi ini pihak kontraktor dalam hal ini hanya memikirkan keuntungan nya alias asal asalan saja yang penting bagaimana caranya bisa meraup untung yang sebesar-besarnya tanpa mengedepankan kwalitas atau standar sesuai juknis nya yang ada di RAB padahal anggaran nya menurut informasi warga di lokasi senilai 2 milyar
Akibat nya persawahan Masyarakat yang berlokasi di dua desa tersebut mengalami kerusakan bahkan namun pihak kontraktor dan dinas terkait dalam hal ini tutup mata

Sementara dinas PU pengairan selaku penyedia jasa terkesan masa bodoh terhadap proyek yang dibidangi nya.
Di duga pihak PU ada main dengan pihak kontraktor pelaksana Tanpa memikirkan apakah proyek di dinas nya memenuhi standar mutu atau tidak yang penting untung bisa masuk ke kantong mereka
Sementara di lokasi jebol nya tanggul masyarakat yang sawah nya terdampak mengeluhkan bahwasannya sawah milik nya kini tidak bisa di gunakan secara maksimal terutama masalah air jadi susah kebanyakan sawah mereka jadi banjir atau tergenang yang berimbas merugikan masyarakat
Pihak kontraktor sendiri H Masri saat coba dihubungi via seluler sangat sulit terkesan berlari dari tanggung jawab.Diharabkan pihak APH dan INSPEKTORAT Menyelidiki dugaan proyek yang diduga penuh syarat Korupsi  (  M Angkut )