Bangkai Babi Dibuang Sembarangan Diperbatasan Minsel – Minahasa Peternak was Was

Share artikel ini

detikNews86.com , Minahasa Selatan -Penemuan bangkai Babi seberat kira – kira 350 kg ditemukan warga di perbatasan kabupaten Minahasa dan kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) , tepatnya di perkebunan antara desa Tombasian bawah dan desa Lansot Timur (Latim), hari Jumat (09/06/2023).

Menurut data yang dihimpun, peristiwa pembuangan bangkai B2 adalah kali kedua terjadi di wilayah Minsel, kejadian yang sama di desa Kumelembuai – Pondos.

Kejadian kejadian tersebut menurut pejabat hukum tua desa Lansot Timur Victor Sumakul saat diwawancarai langsung dilokasi kejadian, beliau menuturkan dugaan pembuangan bangkai tersebut sudah berlangsung sekitar 7 – 8 jam.

“Kami perkirakan, setelah melihat kondisi bangkai tersebut, sudah dibuang pada malam menjelang subuh, saya juga sudah berkonsultasi dengan beberapa peternak yang juga adalah warga saya, mereka juga memperkirakan demikian”, ucap Sumakul.

Atas inisiatif pemerintah desa dan warga desa bergotong royong untuk menguburkan bangkai B2 di lokasi tempat ditemukan .

Peristiwa penemuan Bangkai B2 tersebut sempat di unggah ke media sosial oleh Awak media , Beberapa warga yang sudah melihat kejadian tersebut melalui postingan di media sosial, khususnya para peternak mulai timbul kepanikan .

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Tareran IPTU Johanes Montolalu mengharapkan kepada seluruh warga khususnya peternakan B2 agar jangan termakan isu tentang Virus African Swine Fever (ASF).

“Sampai saat ini, kami masih menunggu keterangan resmi dari pihak terkait untuk memastikan apakah bangkai B2 tersebut sudah 100 persen terjangkit ASF, karena juga seperti kejadian yang terjadi di jalan antara Kumelembuai-Pondos sampai detik ini belum ada satupun ternak B2 di Minsel yang mati akibat virus tersebut”, jelas beliau.

Namun beliau menambahkan sebagai warga untuk tetap memperhatikan hal sekecil apapun yang terjadi pada ternak khususnya B2 apabila terindikasi adanya virus langsung melaporkan kepada pemerintah setempat ataupun pihak terkait.

(BERNY)