Pansus Dapil 1 DPRA Temukan Bangunan Terbengkalai

Share artikel ini

DETIKNEWS86.COM, KUTACANE 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yang tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) 1 DPRA tahun 2023 meninjau sejumlah proyek Pemerintah Aceh di kawasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang merupakan Daerah Pemilihan (Dapil) 1 DPRA ini. Agenda peninjauan dilaksanakan sejak Sabtu tanggal 10 Juni sampai dengan Kamis 15 Juni 2023.

Pansus Dapil 1 DPRA Tahun 2023 sedianya dipimpin Tgk. H. Irawan Abdullah, S.Ag sebagai Ketua,  Sulaiman, SE sebagai Wakil Ketua, Muchlis Zulkifli, ST sebagai Bendahara. Dan Anggota H.T Ibrahim, ST.,MM , Darwati A. Gani, H. Azhar MJ Roment, Saifuddin Yahya, Ansari Muhammad S.Pt, M.Si, Drs. H. Abdurrahman Ahmad, Tezar Azwar, Teuku Irwan Djohan, ST.

Kegiatan hari pertama Pansus 1 DPRA ini dimulai dengan meninjau Aula Kodam di Neusu Kota Banda Aceh dan berakhir di TPA Blang Bintang. Pekerjaan Pemerintah Aceh yang menjadi perhatian Pansus Dapil 1 terdiri dari; Basement DKA.; Gedung C dan F Ulee Kareng. ;  Gd Serbaguna Lanud.

Hasil dari kunjungan pertama ini ditemukan  pekerjaan proyek yang terbengkalai atau tidak dilanjutkan penyelesaiannya di Tahun 2023 ini, sehingga bangunan tersebut tidak fungsional sama sekali.

Kegiatan hari kedua dilanjutkan ke Sabang. Setibanya di Sabang, Pansus Dapil 1 DPRA langsung turun ke Pantai Gapang. Disini ditemukan aspal jalan yang belum selesai 100%. Dan beberapa fasilitas seperti jembatan yang putus. Pansus Dapil 1 DPRA juga menilai banyak fasilitas yang menganggur, mungkin kurangnya promosi wisata, sehingga hanya terlihat beberapa WNA saja yang sedang menikmati keindahan pantai dan diving.

Dikesempatan ini Tim Pansus menguji kuliner di Pantai Gapang, meskipun rasanya lezat dan segarnya air kelapa bisa melepaskan rasa penat sejujurnya variasi pilihan menu masih kurang. Semoga ada pelatihan dari Pemerintah Daerah setempat kepada pengusaha-pengusaha di Pantai Gapang.

Selanjutnya Tim Pansus Dapil I DPRA melanjutkan kunjungan ke SLB Negeri 2 dan SMA Negeri 2 Kota Sabang. Pimpinan dan Anggota Pansus langsung menerima laporan dari guru-guru sekolah, kiranya Pansus Dapil I DPRA bersedia memberi rekomendasi pengadaan meubiler seperti kursi untuk murid-murid SMA Negeri 2. Kebutuhan ini mulai mendesak karena setiap tahun ajaran baru jumlah murid selalu saja bertambah. Sementara untuk kondisi interior dan eksterior bangunan sekolah sudah jauh lebih baik setelah renovasi di tahun anggaran 2023 ini.

Selanjutnya Tim Pansus melanjutkan perjalanan ke hotel untuk beristirahat sampai dengan pukul 17.00 WIB. Sesuai agenda Tim Pansus Dapil 1 DPRA akan beraudiensi dengan Pj. Walikota Sabang.

Dalam pertemuan ini Pj. Walikota memberi masukan kepada Tim Pansus Dapil 1 DPRA untuk memberi rekomendasi agar fasilitas wisata ditingkatkan, demikian juga dengan peningkatan kualitas SDM di bidang Wisata, Walikota Kota Sabang juga berharap Pansus Dapil 1 DPRA mendukung penuh terkait payung hukum yang dibutuhkan Walikota dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dalam hal upaya meningkatkan perekonomian Masyarakat Sabang dan PAD Aceh.

“Setali tiga uang” tidak ada bedanya dengan Tim BPKS yang datang menemui Tim Pansus Dapil 1 DPRA di malam harinya.  BPKS menjelaskan memang banyak pekerjaan BPKS dimasa lalu yang “mangkrak” sampai dengan tahun lalu. Tahun ini sedang diselesaikan. Ada yang sudah selesai ada juga yang BPKS masih perjuangkan diantaranya terkait sengketa lahan dan aturan tata ruang di KKP.

BPKS menyampaikan kepada Tim Pansus Dapil 1 DPRA. Ada 3 hal yang sedang berjalan positif, Pertama terkait tren kunjungan wisata yang meningkat di masa-masa hari libur;

Kedua kerjasama aceh dengan india yang saat ini sudah masuk keranah kementerian RI dan sedang disiapkan BPKS terkait payung hukum nya. BPKS juga berharap Pansus DAPIL 1 DPRA bersedia menggunakan koneksinya ke “pusat” agar Kementerian bersedia mempercepat proses payung hukum ini selesai.

Disini BPKS mendapat tantangan lagi tentang persyaratan bagi hasil, baik dengan Perusahaan India, Pemerintah india dan indonesia, BPKS, dan Pemerintah Daerah. Dan ini juga sedang kita selesaikan lagi tahun ini; dan Ketiga BPKS hampir mencapai final dengan pemerintah pusat terkait proyek prioritas nasional di Sabang, Pulo Aceh dan Pulau Nasi. BPKS perlu menyiapkan lahan yang dibutuhkan, sekali lagi BPKS memerlukan Payung hukum Tata Ruang ini selesai dan menyelesaikan beberapa sengketa lahan yang mungkin terjadi kedepan.

Kegiatan hari ketiga, Tim Pansus Dapil 1 DPRA melihat progress pembangunan Rumah Sakit Kota Sabang yang “mangkrak”. Tapi sebelum nya Tim Pansus mengawali kunjungan ke Rumah Sakit Tipe C yang lama. Pimpinan Rumkit menyambut langsung Tim Pansus Dapil 1 DPRA. Dalam kunjungan ini, Pansus Dapil 1 DPRA mendapat informasi tentang kurangnya SDM Kesehatan yang berstatus PNS.

Usai melihat kondisi Rumah Sakit “lama” Kota Sabang, Pimpinan Rumah Sakit menemani Tim Pansus Dapil 1 DPRA ke bangunan Rumah Sakit yang baru. Jika kita abaikan semak belukar yang tumbuh disekitar bangunan, Rumkit baru ini mendapat kesan seperti rumah sakit di Malaysia dengan view langsung ke laut. Bila ditambahkan helipad bisa saja pelaut-pelaut internasional yang perlu tindakan segera, bisa mendapat layanan kesehatan disini.

Pimpinan Rumkit menerangkan beberapa fasilitas kesehatan yang belum tersedia sehingga bangunan ini belum dapat digunakan sebagaimana fungsinya rumah sakit, diantaranya lift, alat medis, dan hal penting lainnya. “Semoga dengan kunjungan Bapak Ibu Pansus Dapil 1 DPRA ini dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Aceh agar masyarakat Aceh khususnya yang berada di Kota Sabang bisa segera menikmati layanan kesehatan disini.” Ujar Dirut Rumkit.

Usai memeriksa calon Rumah Sakit “baru” Kota Sabang tersebut, Tim Pansus Dapil 1 DPRA melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Balohan untuk kembali ke Kota Banda Aceh, pada kesempatan ini Tim Pansus melihat ambulan untuk Pasien Rumah Sakit yang dirujuk ke Banda Aceh.

Setibanya di Pelabuhan Ule lhee, Tim Pansus Dapil 1 DPRA melanjutkan perjalanan “terakhir” ke Museum Tsunami Aceh. Disini Tim Pansus menemukan beberapa modernisasi alat peraga interaktif untuk Tamu dan  videotron dimana semua alat berfungsi sebagaimana mestinya.

Ada beberapa inovasi pengelola Museum Tsunami yang sedang dilaksanakan, diantaranya pemanfaatan lahan kosong dipuncak Gedung Museum. Dan akan selesai dalam waktu dekat jika pengelola Gedung Museum menemukan pihak yang bersedia mengelola (sewa) fasilitas tersebut.  

[KPA]