Bekasi //detiknews86.com/ – Berdampak lemahnya pengawasan dari pihak Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi Kabupaten Bekasi, pengerjaan cor beton peningkatan jalan Srimahi Kalenkedal tepatnya di Desa Sukadaya Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga tidak memikirkan mutu dan kualitas pada Rabu malam 14 Juni 2023.
Pasalnya Pekerjaan tersebut yang belum selesai dikerjakan, untuk hasil pengecoran yang baru kering sudah ada yang retak diduga gagal konstruksi.
Berdasarkan papan nama proyek dilokasi kegiatan yang tertera Nomor SPMK:PG.02.02/128/SP/PJL-DSDABMBK/2023 Waktu Pelaksanaan, 120 Hari Kalender Mulai 22 Mei 2023 Selesai 18 September 2023 dengan Nilai Rp 1.924.559.500,00, yang bersumber dari APBD TA 2023, dimenangkan oleh Pelaksana PT. MANESA GREEN ABADI.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (DPD LSM) Prabhu Indonesia Jaya (PIJ) Kabupaten Bekasi N.Rudiansah sangat menyayangkan atas kinerja Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi Kabupaten Bekasi, dimana saat waktu pelaksanaan pengerjaan kurang tegasnya pengawasan dari pihak Dinas, sehingga Pelaksana dan pekerja kegiatan proyek peningkatan jalan Srimahi Kalenkedal diduga pekerjaan cor beton melenceng dari RAB.
“Ketika pekerjaan yang menggunakan anggaran APBD tahun anggaran 2023. Sepertinya pekerjaan yang semestinya harus diawasi dengan baik dan secara benar dari pihak Dinas terkait, untuk melakukan pengawasan yang sudah menjadi tanggung jawab dari Dinas,”cetus N.Rudiansah.
Masih dijelaskan N.Rudiansah, atas pekerjaan B.Nol dari hasil investigasi dari tiga titik, hasil di pantek menggunakan besi hasilnyar rata (2 ) cm Dua Padahal, pernyataan Pengawas saat dikonfirmasi 5 cm, jelas pernyataan Pengawas kepada awak media, ini tentang B.Nol proyek Peningkatan Jalan Srimahi Kalenkendal diduga tidak sesuai Spek.
“Dugaan kuat adanya penyimpangan dari perencanaan dan acuan kerja dan adanya pengurangan material seperti beton di tambahkan air, besi dowel ada yang menggunakan 11 ada juga besi dowel tidak mengunakan lapisan pipa (kondom) untuk pelapis besi dowel, pekerja pun tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan abaikan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) ,”jelasnya.
Lebih lanjut N.Rudiansah, hal ini diduga ada unsur kesengajaan oleh Pelaksana untuk meraup keuntungan yang lebih banyak, seperti halnya tingkat ketebalan bnol hasil pas dilakukan pengukuran ( 2 ) cm Dua, lagi pada pekerjaan peningkatan Jalan Srimahi Kalenkendal itu tidak menggunakan lampu genset lampu penerangan disaat kerja, penerangan pun hanya mengandalkan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang ada dipinggir Jalan.
“Kami khawatir kondisi jalan tersebut kurang maksimal, ini semua tidak lepas atas kondisi minimnya pengawasan dari pihak Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi Kabupaten Bekasi, sehingga pihak Kontraktor sangat leluasa untuk melakukan meraup keuntungan yang besar,” singgungnya.
Tambah N.Rudiansah, kami pun meminta tegas kepada PJ. Bupati Bekasi agar lebih aktif untuk mengevaluasi dan mengarahkan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi agar bekerja secara profesional, untuk memberikan contoh baik selaku pengguna anggaran kepada bawahan secara Struktural organisasi, karena tanggung jawab keberhasilan proyek kontruksi tersebut ada pada kinerja Dinas tersebut.
“Dalam hal ini kami telah melihat fakta kinerja di lapangan dan kami menduga telah terjadi kongkalikong antara pihak Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi Kabupaten Bekasi dengan pihak Kontraktor dan Pelaksana,”ujarnya.
Akibat kurangnya pengawasan yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi untuk proyek peningkatan jalan Srimahi Kalenkendal yang dimenangkan dan dikerjakan oleh PT. MANESA GREEN ABADI.
“Saya pun meminta kepada pihak yang berwenang dan BPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap proyek peningkatan jalan Srimahi Kalenkendal yang masih dalam pengerjaan diduga tidak sesuai pada dengan Spek dan RAB. Tak hanya itu, saat pengecoran dilokasi kegiatan tidak pernah terlihat dilakukan uji Slam terlebih dahulu, sementara itu Konsultan kegiatan paket peningkatan jalan Srimahi Kalenkendal tidak pernah ada dilokasi kegiatan,” Tutup N.Rudiansah
Saat dikonfirmasi awak media Toto sebagai pengawas, terkait ketinggian cor dasar atau bnol ia mengatakan,”Beskos itu kan antara 50 centi, tengah engga. Dan ketebalan bnol ada lima, kalau kurang dari 5 harus lah di tambain lagi lah,”ucap Toto dilokasi kegiatan.
Menurut keterangan Pengawas Dinas yang berada dilokasi kegiatan,”Untuk uji Slam ada bang, waktu awal loading 2 kali,”terang Toto dilokalisasi kegiatan.
(Srn/voy/tim)