DETIKNEWS86.COM, LANGSA
Dosen Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Samudra (Unsam) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2023.
Dalam PKM di Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat, Para Dosen memberikan pelatihan sebagai rangkaian dalam kegiatan membangun Tridarma Perguruan Tinggi.
Pelatihan yang berjudul pembuatan sabun padat berbahan dasar daun temurui sebagai sabun mandi anti bakteri.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2023 oleh Dosen MIPA UNSAM yang beranggotaka, Ulil Amna, S.Si, MSc, Mulia Safrida Sari, S,Pd, M.Si dan Yulida Amri, S.Pd, M.PKim.
Ketua Tim Dosen Pengabdian, Ulil Amna, SSi, MSc, menyampaikan, “Kegiatan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat ini untuk menumbuhkan kesadaran akan manfaat daun temurui yang sering kita jumpai.
Daun temurui tidak hanya dijadikan sebagai bumbu pelengkap masakan, melainkan juga bermanfaat bagi kesehatan contohnya sabun mandi anti bakteri.”
Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar masyarakat, yaitu daun temurui. Hal ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan bagi warga setempat.
Dengan demikian masyarakat diharapkan dapat mempromosikan masker peel off antiaging dari daun temurui sebagai produk lokal alami dan unggulan.
“Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi alternatif kosmetika perawatan yang dapat digunakan oleh masyarakat karena kandungan antioksidan yang tinggi,” jelasnya.
Mulia Safrida Sari, S,Pd, M.Si menambahkan “daun temurui merupakan tanaman lokal Aceh.
Tanaman ini dikenal sebagai salah satu tanaman penghasil antioksidan tinggi.”
Tanaman ini banyak ditemukan di Provinsi Aceh, termasuk di Gampong Lhok Banie, Langsa Barat.
Selama ini umumnya masyarakat Aceh menggunakan daun temurui hanya sebagai rempah penyedap masakan.
Sebagian besar masyarakat Aceh menanam daun temurui di rumah mereka masing-masing, sehinggga keberadaan sumber daya alam ini sangat melimpah. Khususnya di Gampong Lhok Banie. Langsa Barat yang mayoritas masyarakatnya merupakan suku asli Aceh.
Yulida Amri, S.Pd, M.PKim ikut menjelaskan pelatihan pembuatan sabun padat anti bakteri dari daun temurui itu diikuti perangkat dan warga desa setempat.
Kemudian mahasiswa dari Universitas Samudra, mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Masyarakat yang di dominasi para ibu-ibu setempat sangat ingin mempraktikkan hasil kegiatan secara mandiri, karena bahan baku yang digunakan sangat mudah diperoleh di desa tersebut.
Secara keseluruhan dana yang dibutuhkan untuk pembuatan sabun padat anti bakteri ini sangat minim, dibandingkan dengan sabun padat yang beredar di pasaran.
“Secara kualitas tentu saja sabun padat anti bakteri dari bahan dasar daun temurui sangat baik digunakan dan aman,” paparnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat khususnya daerah lhok banie, Langsa Barat dapat mengetahui lebih banyak kebermanfaatan daun temurui yang hidup disekitar serta menambah nilai lebih bagi ekonomi rumah tangga.
Masyarakat berharap tim PKM dari Unsam dapat sering-sering melaksanakan kegiatan di desa tersebut, karena masyarakat Gampong Lhok Banie, Langsa Barat sangat suka dengan kegiatan yang menumbuhkan kreativitas masyarakat.
[ARM]