Aliansi Melayu Kutuk Kekerasan di Rempang. Ini Pernyataan Sikap DPRD Batu Bara.

oleh
oleh
Share artikel ini

Batu Bara – detiknews86.com – Aksi unjuk rasa solidaritas damai yang akan dilakukan Aliansi Masyarakat Melayu Se Batu Bara Gedung DPRD Lima Puluh Jl. P. Kemerdekaan Lima Puluh Kec Lima Puluh Kab Batu Bara berjalan baik. Rabu (13/09/2023) sore

Sebanyak 12 Gabungan organisasi lokal tersebut antara lain Aliansi Pemuda Desa Bersatu Indonesia (APDESU INDONESIA), Lembaga Beliau Melayu Batu Bara, Tunas Muda Gemkara (TMG), Lembaga Melayu Bersatu (LLMB), GMBB, SEMMI, AMIPBB, DetikNews86.com dan beberapa lembaga budaya melayu lainnya.

Aliansi Masyarakat Melayu & Antar Suku Kab. Batu Bara tersebut mengecam tindakan represif dan arogansi aparat penegak hukum dalam melakukan pengosongan 16 kampung tua melayu adat yang akan di jadikan lokasi industri rempang Eco City di pulau rempang Kepri.

Koordinator rencana aksi solidaritas damai untuk mendukung perjuangan masyarakat melayu rempang terhadap program strategis nasional (PSN) yang di gagas oleh aliansi masyarakat melayu & antar suku Kab. Batu Bara, jefrizal amnil, S.E mengatakan penguasa diduganya lari tidak bertanggungjawab sebagai anak melayu di Mabmi, aksi solidaritas ini sebagai buntut kekerasan fisik kepada masyarakat melayu yang ada di tanah beradat rempang melayu oleh oknum aparat gabungan pada hari kamis, 07 September lalu.

“Kami menyayangkan tindakan yang berlebihan oleh aparat penegak hukum dalam melakukan pengosongan paksa kampung masyarakat, sehingga terjadi tindakan represif oleh aparat, korbannya adalah fasilitas sekolah dan masyarakat, ini sangat tidak punya moral demi kepentingan investasi, mereka adalah saudara-saudara kami, jadi kami putuskan untuk lakukan aksi solidaritas kepada mereka”. Ungkap pria yang akrap dipanggil abah jefri.

Terkait dengan teknikal aksi unjuk rasa dimaksud, penanggung jawab aksi M. Adam Malik, S.Sos menyampaikan bahwa rencana aksi telah matang sudah mendapatkan beberapa keputusan yang di himpun.

Terpisah, Pernyataan sikap DPRD Batu Bara yang dibacakan oleh Andrian F-Gerindra menyikapi peristiwa kerusuhan yang terjadi pada hari kamis tanggal 7 September 2023 di pulau rempang yang mengakibatkan korban perempuan dan anak, serta rencana pengusuran 16 kampung tua melayu di pulau rempang dan galang yang mana masyarakat disana telah tinggal diwilayah tersebut sejak tahun 1834.

Maka DPRD Batu Bara memberikan dukunga kepada Aliansi Peduli masyarakat Melayu dan antar suku Kab Batu Bara tentang Rip masyarakat adat suku melayu pulau rempang dan galang Kepri Masyarakat Batu Bara menggugat.

DPRD tidak dapat menerima tindakan represif terhadap masyarakat yang berdampak kepada Hak Asasi Manusia serta meminta pemerintah memberikan perlindungan kepada masyarakat adat dan tempatan di 16 kampung tua melayu di pulau rempang dan galang. Pernyataan Sikap ini ditandatangani oleh Ketua DPRD Batu Bara M. Safi’i, tutup Andrian F-Gerindra di aksi damai.

“Alhamdulillah, bak gayung bersambut. Semua element telah merespon positif aksi damai ini, karena ini adalah aksi kemanusiaan, kita semua bersaudara, ini adalah issu nasional, tidak memandang lagi suku-suku.

Mereka masyarakat rempang Kepri adalah saudara-saudara kita, hari ini nasib mereka, bisa jadi kedepan nanti giliran kita yang dihadapkan dengan masalah yang sama”, ungkapnya.

Ia meminta kepada masyarakat Batu Bara untuk ikut berpartisipasi dan mendoakan rencana dan pelaksanaan aksi berjalan dengan lancar dan damai.

“Titik kumpul yang kita sepakati yaitu di lapangan bola kaki kecamatan talawi (pasar mereng), dan hari ini kita lakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian Batu Bara untuk diminta mengawal aksi kita nantinya”, ungkapnya (Staf07)