Bekasi : //detiknews86.com/ – Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi N.Rudiansah mempertanyakan kualitas jalan lingkungan di Kampung Kedaung RT 002 RW 005 Desa Karanganyar Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Sebab jalan yang baru di kerjaan pada hari Selasa 24 Oktober 2023 yang sempet menuai kontroversi hasilnya sudah banyak yang retak dan pecah bagaikan motif batik.
“Kami sangat menyesal hasil pengecoran jaling sudah terlihat retak, padahal baru sekitar 4 hari dikerjakan. Sangat disayangkan padahal jalan tersebut sangat didambakan oleh masyarakat, tapi ternyata hasilnya sudah pada retak, pada saat dilakukan pengukuran di sisi coran beton yang sudah jadi hasilnya kurang maksimal,”kata N.Rudiansah sekaligus sebagai warga setempat Jumat (27/10/2023).
Ia menerangkan, untuk ketebalan jalan lingkungan yang seharusnya 15 Centimeter saat dilakukan pembuktian pengukuran sisi pinggir coran beton hanya 6 Centimeter, 8 Centimeter dan tertinggi mencapai 10 Centimeter. Pengerjaan pun diduga coran beton tersebut banyak dicampur dengan air, maka hasilnya kurang maksimal,”terangnya.
Masih kata ia, peningkatan jalan lingkungan menghabiskan anggaran sebesar Rp.195.837.900.00, melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Pertahanan Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2023, dengan Nama CV.KARUNIA SEJAHTERA diduga dikerjakan asal jadi alias amburadul.
“Saya berharap kepada Dinas terkait untuk segera melakukan evaluasi terhadap CV Karunia sejahtera agar kedepannya dapat melakukan pekerjaan dengan standar mutu yang telah ditetapkan,”jelasnya.
Lanjut N.Rudiansah,”Saya menantang kepada Dinas terkait untuk melakukan pengambilan hasil sample cordil dengan mengambil titik cordil di tengah dan disaksikan sosial kontrol yang pada saat pelaksanaan menghadiri dan melihat langsung pengerjaanya,”cetusnya.
Ketika di konfirmasi awak media dan LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi Pijay sebagai Konsultan pengawas di lapangan terkait Boston encer dan ketebalan tidak maksimal mengungkapkan,”kita liat hasilnya, nanti kalo sudah jadi,”ungkap konsultan pengawas. (Sr/tim)