Pemdes Akui Sudah Berulang Ulang Ajukan Data Tapi Tak Ada Tanggapan Dari Pemkab Sampang
Sampang, || detiknews86.com – Nasib Pilu yang kini di Alami oleh warga Dusun Bulungan desa Plakaran Kecamatan Jrengik, Yang bernama Soibah (47) , warga malang ini hanya tinggal bersama anaknya Farid (24) dan ia rela hidup di rumahnya walaupun keadaan rumah milik dirinya sangat tak layak untuk dihuni .
Menurut pemantauan, rumah soibah dengan atap kayu rapuh serta berlubang akibat genting berserakan, dengan kondisi rumah yang ia tempati di biarkan sampai bertahun-tahun lantaran tak ada biaya untuk perbaiki , sehingga ia harus rela numpang tidur kepada tetangga sekitar, dengan alasan takut roboh.
” Rumah saya sudah rusak parah, apalagi saat musim hujan tiba , air hujan pun masuk kedalam banjiri , tambah lagi kondisi kayu atap yang rapuh, makanya saya numpang tidur ke tetangga takut kawatir roboh ” kata Soibah. Senin 06/11/2023.
Kondisi rumah warga Jrengik betul tak layak huni ,awak media pun berhasil mengkonfirmasi kadinsos guna memberikan kejelasan perihal adanya temuan masyarakat sampang yang bertahun-tahun masih alami kondisi dengan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) .
Ia mengatakan jika akan ada pihak tehnis dari kecamatan jrengik yang mau ngecek kelokasi , terkait kondisi rumah masyarakat yang bersangkutan.
” maaf mas kami akan cek ke lokasi terkait dgn kondisi yg bersangkutan melalui tenaga tehnis yg ad d kec, terima kasih atas infonya,” ujar Fadeli. Selasa 07/11/2023.
Melihat kondisi rumah rumah soibah yang memprihatikan , ia tetap rela tinggal dirumahnya selayaknya gubuk rapuh, hingga kini soibah masih belom ada sentuhan bantuan guna perbaikan rumah miliknya.
Melalui rekaman Voice suara pihak kepala desa hanya memberikan pernyataan jika dirinya telah berkali-kali melakukan pendataan dari beberapa rumah yang alami serupa, namun usahanya pun tak membuahkan hasil melainkan dirinya mengatakan malu karna terlalu sering lakukan pendataan .
Adapun program RTLH hanya dapatkan 1 rumah dan itu bahan material semata, sesuatu data yang sebelumnya pihak Babinsa, camat dan Koramil turun ke lapangan. Ia pun siap membantu jika anggarannya turun dari pemerintah pusat dan menunggu tindakan dari pemerintah kabupaten Sampang.
” Sebelum Babin saya di ganti, saya sudah menyuruh mereka untuk melakukan pendataan, tapi tidak ada tanggapan dari kabupaten Sampang, hanya dapat 1 rumah, itu pun minim hanya anggran kusen, itu saya membantu” .
Lanjut kades ” jangan terlalu sering mendata, saya malu ,mau bergerak bagaimana, kalau tidak anggran turun dari pemerintah pusat.
Walaupun dari pihak pemdes telah turun kelapangan guna mendata kondisi masyarakat yang alami RTLH , tapi Pihak Pemerintah tidak Berusaha untuk tau, bahkan tidak ada tindakan selanjutnya mengenai data yang telah di hasilkan.
” Semua pihak dari desa ,camat , Koramil sudah turun , mulai dari dusun nangger dusun saya sendiri, asli itu , tapi tidak ada tanggapan apa-ap, semacam tak mau tau jika ada apa, apa gitu,. ” ungkap Kades Plakaran. Selasa 07/11/2023.
Robby