Unras AMT Turunkan Massa 100 Orang di PT Wilmar Group Kuala Tanjung, Soal Limbah.

oleh
oleh
Share artikel ini

Batu Bara – detiknews86.com – Pemukiman Warga Dusun III Desa Kuala Tanjung dan Dusun IV Kp Lalang Kec Sei Suka Kab Batu Bara sebanyak 75 KK gelar unjuk rasa di Pintu Gerbang PT Wilmar Group Kuala Tanjung. Rabu (08/11/2023). Sekira pukul 07:00 Wib.

Pantauan wartawan dilokasi aksi unjuk rasa aliansi masyarakat terdampak (AMT) dari data surat tanah sudah diambil dan sudah selesai pengukuran lahan oleh pihak PT. Wilmar.

Namun, Pengukuran lahan ini sudah berjalan selama tiga bulan, belum juga adanya ganti rugi.

Pihak Manejemen sampai saat ini belum memberikan keputusan kapan akan dibayarkan tanahnya dan rumah warga yang berlokasi di sebelah kanan dan sebelah kiri Pintu Gerbang PT. Multimas Nabati Asahan. Pasalnya sudah lebih dari 25 tahun PT. Wilmar group beroperasi.

Aku warga, setetes minyak goreng tak kunjung warga terima, hanya limbah yang kami dapatkan bau busuk, kebisingan, pencemaran udara, pencemaran laut dan pencemaran air sumur warga, itu semua warga yang menerima dan merasakan.

Poster-poster terbentang di lokasi aksi di kertas karton warna, warni menyebutkan ” Buka mata dan hati PT. Wilmar, kami manusia,,.

Banyak orang menderita dan Stress gara-gara menunggu bayaran dari PT Wilmar. LimbahMu sumber penyakit,, Obat Mahal. Kami sudah tak sanggup lagi, menghirup udara limbah Wilmar, tolong bebaskan kami.

DPRD Batu Bara tolong perhatikan wargaMu, kami sudah tak sanggup lagi mencium bau busuk di PT. Wilmar, rumah kami banjirrrr.

Tuntaskan ganti rumah kami PT Wilmar kami tidak bisa menunggu lagi!!!.

Kami sudah tidak nyaman tinggal dibelakang Wikmar karena bau busuk dari PKS dan limbah yang menghadang rumah kami, tolong pak pakai akal sehat PT. Wilmar. PabrikMu besar tapi limbahMu kami Telan bebaskan kami.

Matinya Nurani keadilan PT. Wilmar yang tidak peduli dengan masyarakat sekitar!!!.

Koordinator aksi Dedy Asmadi Nasution membenarkan aksi di PT. Wilmar dari Aliansi Masyarakat Terdampak (AMT) dengan jumlah masa sebanyak 100 orang.

Tuntutan AMT yang menjadi dasar kami melakukan aksi, yaitu limbah pabrik yang bau busuk, banjir, bising, asap dan debu.

Hal ini menurut koordinatir aksi Dedy Asmadi Nasution tidak ada kepastian pembebasan rumah warga terdampak oleh PT. Wilmar group kuala tanjung, tutupnya. (Staf07)