Detiknews86.com~Aceh Timur| Program Rehab Rumah di Peunaron diduga bermasalah, pasalnya program yang menelan anggaran setengah miliar itu tidak memiliki plang nama atau biasa disebut program siluman, Kamis (26/1/2023)
Informasi yang diterima media DetikNews86.com, Selasa (24/1/2023) rehab rumah tersebut sekitar 25 unit, yang terletak di dua dusun dataran indah dan Bukit Maju, Desa Peunaron Baru.
Sementara itu, Suhada, selaku penanggungjawab rehab rumah itu, yang dikonfirmasi media ini Selasa (24/1/2023) membenarkan terkait keberadaan program rumah rehab itu.
Suhada menjelaskan jika program itu merupakan rehab rumah secara swadaya.
“Itu usulan itu pertama 25, cuman yang lewat itu 20, terkait itu tepat sasaran atau tidak itu yang ferivikasi orang satker, melalui pendapingan di lapangan,” katanya
“Memang ada juga dari awal orang orang satker cek dan segala macamnya tidak ada kendala dan memenuhi sarat dari 20 itu, itu kalo di kampung ini dusun yang kasi rekom, kenapa tidak satu kampung karena kita tidak ada Kouta”, imbuhnya
“Karena saya juga minta sama orang, anggaran itu 20 juta perunit, kayak biasa biasa di daerah Idi Pereulak dan segala macamnya.”
“Mulainya itu karena kita tahap terakhir itu kita dapat SKnya kalo ga salah bulan sebelas atau bulan sepuluh, nanti saya pastikan lagi SKnya, karena kalo ga salah kita masuk perubahan, jauh jauh hari usulan itu. Baru siap itu kalo ga salah di akhir bulan 12, selesai progresnya seratus persen,” kata Suhada melalui sambungan seluler.
Terkait plang kita juga lagi tunggu, karena plang itu bukan dari pengusul, “kita kan usulan ini, kemarin itu mau diantar plang namun sampai saat ini belum di kasih TFL sama satker.
Ia ini sudah bulan satu namun belum ada konfirmasi masalah plang, kalo cuman masalah plang ya plang Dpps aja rumah bantuan Dpps”
Terkait dua puluh unit rumah ini ada ketua kelompoknya, yang untuk mengakomodir, kalo ga salah itu laporan sudah masuk sama orang ini, saya juga tunggu apakah ada perbaikan segala macam, yah sampai sekarang aman gitu, cuman plang itukan ga masuk di anggaran kita, karena ini kan swadaya, bantuan rumahnya swadaya, bicara tepat sasaran atau tidak kalo saya pribadi sudah tepat,
Lanjutnya, “karena ada yang janda ada yang lansia ada yang pakir miskin dan yang verifikasi sesuai atau tidak itu ya mereka gitu, karena saya pengusul kenapa tida satu peunaron gitu, tapi kan mekanismenya tidak seperti itu”, kata Suhada.
[Bayu.H.I]