Sampang,//DetikNews86.Com, – Program Pemerintah Pusat tentang Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kabupaten Sampang menuai kontroversi dikalangan masyarakat yang tidak mampu, pasalnya program ini sangat lemah pengawasan oleh pihak instansi terkait, terutama Dinas Sosial Kabupaten Sampang.
Bantuan pangan dari Pemerintah yang dikucurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia RI kepada rakyat yang tidak mampu, seringkali dimanfaatkan oleh oknum -oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai ajang korupsi untuk meraup keuntungan besar.
Dari hal itu warga Desa Nepa Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang,Madura Jawa Timur,Rabu,(16/3/22). Mempertanyakan, tentang bantuan BPNT, yang nama dari keluarganya tercantum di Aplikasi DTKS.
Menurut salah satu warga Dusun Senneng Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, berinisial NH ( 43 ), ia mengatakan, kenapa di Aplikasi DTKS ketika di cek banyak yang dapat, namun fakta dilapangan tidak ada, kemana arahnya bantuan tersebut, lalu kemudian ada beberapa yang dapat PKH, yang katanya kalau dapat PKH tentu dapat Bansos BPNT, nah bantuan tersebut tidak sampai, makanya masyarakat Desa Nepa mempertanyakan hal itu.
Beberapa minggu yang lalu, masyarakat Nepa coba mempertanyakan, ke pihak pendamping PKH Desa Nepa, ia menuturkan, suruh tanyakan pada yang memegang wewenang, nyaitu E-Warung coba tanyakan pada E-Warung Kak. Ucapnya.
Masyarakat di bingungkan tentang bantuan BPNT ini.
Dilain tempat awak media, coba konfirmasi ke pihak salah satu pengurus POS Banyauates, ia menjelaskan, langsung tanyakan ke PJ Kades Nepa Mas, soalnya saya juga tidak punya datanya
Data yang saya terima berbentuk undangan dan undangan tersebut sudah diserahkan ke pak kades.” Ungkapnya
Setelah ungkapan dari pihak POS Banyauates suruh, konfirmasi ke pihak PJ Kades Desa Nepa, awak media coba konfirmasi melalui WA, namun yang ada centang dua alias dilihat saja oleh Subaidi selaku PJ Kades Desa Nepa, pertanyaan wartawan tersebut tidak direspon. tandasnya.{Robby Detik}