Banyuwangi detiknews86 com,Hakpara pejuang olahraga yang telah mengharumkan nama Banyuwangi di ajang Porprov Jatim ke VII tahun 2022 semakin tak jelas. Di tengah penantian reward Porprov, Sekretaris Dispora, Mohammad Alfin Kurniawan justru menyatakan jika Bupati salah sebut tentang reward.
Penyampaian itu diucapkan Alfin di depan Kabag Hukum Akhmad Saeho dan Praktisi Olahraga Banyuwangi, Pelni Rompies pada Rabu (15/3/2023) di Kantor Pemkab Banyuwangi. Alfin berkata jika Bupati Ipuk Fiestiandani saat itu salah ucap. Padahal, Bupati Banyuwangi sudah menyampaikan secara gamblang dan lugas kepada awak media waktu rapat penandatangan NPHD KONI Banyuwangi di ruang rapat Bupati “Rempeg Jogopati” dengan seluruh Cabang Olahraga, Kamis (7/4/2022).
Dan saat itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga menyebut anggaran reward untuk atlet Porprov sebesar 520,36 juta sepenuhnya itu include dalam anggaran hibah KONI Banyuwangi tahun anggaran 2022 sebesar 4 Milyar dan sudah ditransfer ke rekening Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi. “Anggaran reward sudah kita transfer,” kata Ipuk saat itu.
Praktisi Olahraga Banyuwangi, Pelni Rompies mengatakan bahwa dirinya saat itu ingin mengklarifikasi polemik masalah reward atlet. Apalagi, banyak atlet tinju yang juga mendapatkan medali saat Porprov 2022. Sayangnya, bukan jawaban memuaskan yang didapatkanya. Melainkan justru pernyataan jika apa yang disampaikan Bupati Banyuwangi dihadapan pengurus cabor dan awak media itu adalah salah ucap
.
” Menurut Alfin, Bupati Banyuwangi telah SALAH UCAP dalam menyampaikan reward atlet PORPROV. Jadi sampai saat ini, belum ada kejelasan terkait adanya reward yang pernah disampaikan oleh Bupati Banyuwangi, karena masih melakukan kajian hukum bersama dengan bagian hukum di internal PEMDA Banyuwangi untuk cantolan hukumnya.” kata Pelni Rompies. Penjelasan itu bagi Pelni cukup mengejutkan. Karena bukanya mencari solusi, tapi dengan terang-terangan pejabat pemerintahan justru menyalahkan statemen Bupati yang dianggap keliru.
Statemen itu kata Pelni dianggap sebagai langkah cuci tangan Dispora yang seharusnya bisa memastikan KONI Banyuwangi agar bisa mengawal kebijakan Bupati. “penyampaian oleh Alfin seperti itu sangat berbahaya. Bupati Banyuwangi yang menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat. Seperti kita ketahui dengan adanya penyampaian oleh Bupati Banyuwangi yang menyebut adanya pemberian reward, Bu di membuat para atlet peraih prestasi PORPROV kemarin menunggu. Ini sama saja berita bohong atau hoax” tegas Pelni Rompis.(tiem)