JAKARTA,//detikNews86.com – Polemik Kehadiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Bangkalan (25/07/2022) membuat dunia maya gempar dengan sebuah pertanyaan ada apa dan mengapa.
Kedatangan KPK di Kabupaten Bangkalan tentunya ada tugas negara yang harus dilaksanakan sebagai penegak hukum independen di negara republik Indonesia.
Ketua KPK Firli Bahuri membenarkan bahwa penyidik KPK melakukan giat di Bangkalan, Jawa Timur. Namun Firli menegaskan pihaknya tidak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bangkalan.
Firli menjelaskan penyidik KPK memang tengah melakukan kegiatan di wilayah Bangkalan, Jawa Timur. Dia menyebut KPK sedang melakukan pemeriksaan saksi dalam pengusutan perkara.
Memang KPK melakukan kegiatan di Jawa Timur, dalam rangka pemeriksaan saksi dalam satu perkara, itu saja,” Kata Ketua KPK Firli Bahuri Saat dikonfirmasi, Selasa (26/07/2022).
Sebelumnya ada gerakan menuju gedung merah putih mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni :
Sekelompok mahasiswa mengatasnamakan Forum Madura Bersatu mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta panggil dan periksa Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron terkait dugaan jual beli jabatan.
Mereka melakukan aksi penyampaikan pendapat di depan Kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, No. 2, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa, 9 Agustus 2022.
Menurut koordinator aksi Rofek Afandi, aksi tersebut merupakaan pengawalan terhadap dugaan jual beli jabatan di Kabupaten Bangkalan yang dilakukan oleh Abdul Latif Amin Imron.
KAKI, ini merupakan gerakan luar bisa jika dari Madura jauh-jauh datang ke Jakarta hanya mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan persoalan di kabupaten Bangkalan.
Sekali lagi KAKI tegaskan! Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) tidak perlu didesak untuk menangani persoalan-persoalan yang harus ditangani, Karena KPK lebih mengerti dan memahami dengan tupoksinya,” Ungkap Hosen Aktivis KAKI, Kamis (11/08/2022).
(Robby)