Muara Enim – [detiknews86.com] – Aksi Jilid II, Massa Meminta Pj Bupati Muara Enim Untuk Mundur dan Bertanggungjawab Atas Komentarnya
Puluhan massa aksi kembali melakukan unjuk rasa di depan kantor Bupati Muara Enim buntut dari komentar Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali di salah satu group whatsapp yang dinilai melecehkan profesi jurnalis dan kontrol sosial, Selasa (16/7).
Sekira pukul 10.25 WIB, massa aksi terlihat mendatangi kantor Bupati Muara Enim dengan membentangkan beragam spanduk kekecewaan terhadap Pj Bupati Muara Enim.
Dalam penyampainnya massa meminta agar Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali mempertanggungjawabkan komentarnya yang dinilai melukai profesi jurnalis dan lembaga kontrol sosial beserta para aktivis.
Massa juga mempertanyakan progres dari tuntutan aksi sebelumnya yang digelar pada Selasa (2/7) lalu, yang menyuarakan setidaknya enam tuntutan, pertama mengecam keras komentar Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali tentang kontrol sosial.
Kedua menyatakan bahwa Ahmad Rizali telah melakukan persekusi melecehkan keberadaan aktivitas pelaku kontrol sosial
Ketiga menyatakan Ahmad Rizali telah menyinggung perasaan para pelaku kontrol sosial dan telah menimbulkan kondisi Muara Enim yang tidak kondusif
Keempat menyatakan bahwa Ahmad Rizali tidak pantas meneruskan jabatannya selaku Pj Bupati Muara Enim, Kelima meminta Mendagri untuk segera mencabut status Ahmad Rizali sebagai Pj Bupati Muara Enim,
Keenam meminta mendagri untuk mengganti Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali dengan orang dengan orang yang dianggap patut dan mempuni serta dapat suasana yang kondusif di Kabupaten Muara Enim.
Orator aksi Endang Suparmono menyuarakan kekesalannya yang mewakili kawan seprofesi, dirinya mempertanyakan atas dasar apa Pj Bupati Muara Enim menyampaikan kalimat yang dinilai melecehkan profesi jurnalis dan lembaga kontrol sosial.
Komentar Pj Bupati Muara Enim dinilai tak pantas dan telah membuat suasana di Kabupaten Muara Enim menjadi tidak kondusif, dirinya meminta yang bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut.
“Kami mencintai Kabupaten Muara Enim Ini lebih dari apapun, kami ingin kondusifitas, hanya saja omongan-omongan yang memecah belah dan melecehkan itu harus dipertanggungjawabkan oleh Pj Bupati Muara Enim,” tegasnya.
Orator lainnya, Reza menyatakan kekecewaanyya terhadap kata-kata yang tidak pantas atau komentar yang tak wajar diutarakan oleh seorang dengan jabatan Pj Bupati Muara Enim.
Sebelum masa tugas selesai, Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali diminta hengkang dari Kabupaten Muara Enim dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah disampaikannya.
“Pj Bupati harus menemui massa aksi dan menyampaikan klarifikasinya secara terbuka atas komentar yang dia sampaikan di salah satu group whatsapp beberapa waktu lalu,” pungkasnya
Hal senada disampaikan Adriansyah, mewakili massa aksi menjelaskan bahwa aksi ini didasari kalimat Pj Bupati Muara Enim yang menyinggung para pelaku kontrol sosial termasuk jurnalis dengan kalimat bahwa mereka tidak memiliki gaji untuk menghidupi anak dan istri.
Pj Bupati menganggap kalimat itu sebuah motivasi, hanya saja kawan-kawan menanggapi itu berbeda, sehingga suasana menjadi tidak kondusif, satu hal yang bisa membuat situasi ini kondusif adalah pertemuan antara Pj Bupati Muara Enim dengan kelompok demonstran.
“Rizali harus menyampaikan maaf secara terbuka, kawan-kawan yang hadir disini merasa terusik dan dihinakan, Rizali harus menemui demonstran dan memberikan klarifikasi,” pungkasnya
Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Mat Kasrun yang menerima massa aksi menyampaikan permohonan maaf Pj Bupati Muara Enim tidak dapat menghadiri dan bertemu dengan massa aksi secara langsung.
“Karena Pj Bupati Muara Enim telah ada agenda atau kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya, beliau tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa diwakilkan,” ujarnya.
Kemudian apa-apa yang menjadi tuntutan massa aksi, diakui Mat Kasrun, telah disampaikan kepada Pj Bupati Muara Enim.
“Terkait tuntutan terhadap Mendagri, itu butuh proses ada mekanismenya, dan saya tidak dalam kewenangan untuk menjawab itu,” katanya.
Dirinya mengharapkan agar senantiasa menjaga kondusifitas Muara Enim, jangan sampai terpecah belah, soal perbedaan pendapat itu hal biasa, mari menjaga Muara Enim.
Massa sempat makan siang di depan kantor sambil menunggu kehadiran Pj Bupati Muara Enim untuk memberikan klarifikasi, hanya saja kurang lebih 1 jam hingga pukul 12.30 Wib yang bersangkutan belum datang.
Pada akhirnya massa aksi memutuskan untuk kembali melangsungkan aksi dengan massa yang lebih besar, dengan menggelar aksi jilid III.
(M. fajri)